Selasa 02 Nov 2021 22:31 WIB

Cakupan Vaksinasi Belum Penuhi Target, Garut Masih Level 3

Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Garut belum mencapai 50 persen.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Mas Alamil Huda
Siswa berusia 12-17 tahun melaksanakan vaksinasi di Al Mashduqi Boarding School, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (4/8).
Foto: Diskominfo Garut
Siswa berusia 12-17 tahun melaksanakan vaksinasi di Al Mashduqi Boarding School, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Garut belum mencapai 50 persen. Akibatnya, Kabupaten Garut masih harus menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 periode 2-15 November 2021.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama secara keseluruhan baru mencapai 47,7 persen. Sementara untuk lansia, cakupan vaksinasi dosis pertama baru mencapai 31,3 persen. Ia menyebutkan, untuk bisa masuk ke PPKM Level 2, cakupan vaksinasi dosis pertama secara keseluruhan harus sudah mencapai 50 persen dan 40 persen untuk kalangan lansia.

Baca Juga

"Jadi kita sekarang masih masuk PPKM Level 3," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (2/11).

Kendati demikian, Leli meyakini, dalam dua pekan ke depan Kabupaten Garut dapat memenuhi target cakupan vaksinasi untuk bisa masuk PPKM Level 2. Pihaknya juga akan terus melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi.

Menurut dia, untuk mencapai cakupan vaksinasi dosis pertama 50 persen secara umum dibutuhkan beberapa hari lagi. Sementata untuk mencapai 40 persen kalangan lansia, waktu dua pekan dirasa cukup.

"Untuk lansia, sebenarnya kalau dibagi per puskemas 17 orang per hari, dalam dua pekan sudah bisa 40 persen," kata dia.

Leli menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi untuk lansia juga tak hanya dilakukan di puskesmas. Pihaknya juga telah mendatangi lansia dari rumah ke rumah, bekerja sama dengan bank tempat lansia biasa mengambil uang pensiun, juga mendatangi pengajian-pengajian.

Namun, menurut dia, pelaksanaan vaksinasi kepada lansia banyak terkendala banyaknya lansia yang tidak lolos skrining. "Rata-rata lansia memang punya penyakit penyerta, jadi sebagian harus tertunda. Mudah-mudahan mereka yang tertunda vaksinasinya bisa segera dilakukan," kata dia.

Ihwal penambahan kasus, Leli menyebutkan, saat ini sudah sangat menurun. Ia mengakui, penambahan masih ada, tapi dalam sepekan tak sampai 10 kasus terkonfirmasi Covid-19. 

"Namun, pengetesan swab tetap kita lakukan. Per hari itu 200-300 pengetesan. Ruang isolasi juga kita tetap siagakan untuk antisipasi kalau, amit-amit, terjadi outbreak lagi," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement