REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Nintendo akan memproduksi 20 persen lebih sedikit konsol genggam Switch dibandingkan target awalnya untuk tahun fiskal hingga 31 Maret 2022. Menurut Nikkei Asia, Nintendo awalnya berencana memproduksi rekor 30 juta konsol Switch untuk tahun fiskal guna memenuhi permintaan saat pandemi Covid-19.
Seorang juru bicara Nintendo mengatakan kepada Reuters bahwa pasokan dan permintaan suku cadang semikonduktor sangat ketat dan memengaruhi produksi Switch.
“Kami sedang menilai dampaknya,” tambah perwakilan itu, dilansir dari TechSpot, Rabu (3/11).
Klarifikasi lebih lanjut datang akhir pekan ini karena Nintendo akan merilis laporan pendapatan terbarunya pada 4 November. Nintendo meluncurkan Switch asli pada 3 Maret 2017, sebagai penerus Wii U.
Banyak yang percaya Nintendo akan meluncurkan versi Switch yang lebih kuat yang mampu menghasilkan output 4K sekarang. Namun, perusahaan pada September mengatakan tidak memiliki rencana untuk sistem seperti itu. Switch bersaing dengan Microsoft dan Sony yang keduanya juga sukses menjual konsol di masa-masa pandemi.