REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja meresmikan fasilitas Poliklinik BPJS dan Rawat Inap Kelas 3 RSUD Al-Ihsan, Kabupaten Bandung, Selasa (2/11). Peresmian fasilitas pelayanan kesehatan tersebut merupakan salah satu upaya Pemda Provinsi Jabar meningkatkan kualitas RSUD Al-Ihsan menuju rumah sakit rujukan berstandar internasional.
“Al-Ihsan sebagai RS (milik) Provinsi Jabar ini harus bisa berbenah dengan baik dan kesempatan ini harus diraih. Jadi, kami meminta Al-Ihsan kedepannya ingin dijadikan seperti tourism hospital kurang lebih. Jadi kalau kita bicara health care, mendingan ke Al-Ihsan,” ujar Setiawan.
“Tadi saya keliling, di bagian perawatan pasien BPJS ini semuanya menghadap ke pemandangan dan sinar mataharinya masuk. Jadi itu salah satu keunggulan yang ada di sini,” imbuhnya.
RSUD Al-Ihsan, kata dia, merupakan rumah sakit yang mengelola pasien BPJS terbaik. Karena, 98 persen pasien yang dilayani di RSUD Al-Ihsan adalah peserta BPJS dan JKN/Askes. Ia pun meminta seluruh jajaran direksi dan tenaga medis agar lebih mengembangkan tata kelola dan kualitas SDM-nya.
“Terkait tata kelolanya, bisnis prosesnya harus kita sempurnakan lagi. Kalau bisnis prosesnya sudah sempurna, lalu diisi oleh SDM yang tepat,” katanya.
“Kalau dua hal ini bisa dipenuhi, artinya Al-Ihsan bisa kompetitif. Dan kami berharap bahwa Al-Ihsan ini salah satu RS yang bisa diandalkan dari sisi kompetitifnya,” imbuhnya.
Menurut Setiawan, pihaknya akan terus memantau dan memfasilitasi segala kebutuhan RSUD Al-Ihsan dalam pengembangannya. Hal ini, menjadi wujud nyata komitmen Pemda Provinsi Jabar dalam membesarkan RSUD Al-Ihsan sebagai rumah sakit rujukan terbaik.
“Semua fasilitas dan apapun yang dibutuhkan kami terus pantau dan memfasilitasi itu. Kita melihat kalau memang kita berkomitmen bahwa ini akan jadi RS rujukan, artinya segala konsekuensinya harus kita dukung,” katanya.