REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Atap atau plafon aula Asrama Haji Embarkasi Jawa Barat di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, ambruk, Selasa (2/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Peristiwa itu terjadi di saat daerah tersebut diguyur hujan deras dan angin kencang.
Berdasarkan pantauan Republika, Rabu (3/11), bagian atap yang ambruk itu merupakan atap bangunan di lantai dua. Material atap itu terlihat berserakan di lantai yang ada di bawahnya. Sejumlah material atap pun masih ada yang terlihat menggantung dan terjuntai ke bawah.
Salah seorang pekerja, Ricky, mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, para pekerja sedang beristirahat karena hujan mengguyur dengan deras. Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh keras sehingga pekerja langsung berlari menyelamatkan diri.
‘’Suaranya kencang sekali, saya dan orang-orang yang kebetulan ada di lantai bawah kaget dan langsung berlarian untuk menyelamatkan diri,’’ kata Ricky, saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (3/11).
Setelah dicek, ternyata suara keras itu berasal dari atap bangunan aula di lantai dua, jebol. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Ditemui di lokasi yang sama, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jabar, Handiman Romdoni, juga menyatakan peristiwa itu tak sampai menimbulkan korban jiwa. Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat hujan mengguyur dengan deras yang disertai angin kencang.
‘’Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat itu pekerja sedang tidak ada aktivitas karena sedang diguyur hujan dan angin kencang,’’ ujar Handiman.
Handiman menjelaskan, aula tersebut diperuntukkan sebagai penerimaan kedatangan dan keberangkatan jamaah haji. Bangunan tersebut mulai dibangun pada 2020 dan selesai pada tahun yang sama.
Handiman menyatakan, sudah memanggil pihak kontraktor yang membangun bangunan tersebut dan meminta pertanggungjawaban mereka. Menurutnya, pihak kontraktor sudah menyatakan akan bertanggung jawab.
Lebih lanjut Handiman menjelaskan, kawasan Asrama Haji Embarkasi Jawa Barat itu secara keseluruhan memiliki luas 7,8 hektare. Berdasarkan masterplan, di kawasan tersebut akan dibangun gedung kantor PPIH, aula kedatangan dan keberangkatan jamaah haji, asrama empat tower, tempat manasik haji yang dilengkapi miniatur kabah, gudang koper jamaah dan masjid. Rencananya, akan dibangun pula rumah sakit.
Untuk tower asrama, akan dibangun sebanyak empat tower. Setiap tower, terdiri dari 100 kamar yang bisa menampung 400 orang jamaah haji. Dengan demikian, secara keseluruhan ada 1.600 orang jamaah haji yang bisa tertampung di asrama tersebut.
Handiman menyebutkan, dari masterplan tersebut, yang sudah selesai dibangun adalah gedung kantor PPIH, aula kedatangan dan keberangkatan jamaah haji serta gudang koper jamaah. Proses pembangunan itu selesai pada 2020.
‘’Sedangkan pada tahun 2021, sedang dilakukan proses pembangunan tower satu asrama,’’ terang Handiman.
Selain itu, lanjut Handiman, pada tahun ini juga sedang dilakukan proses pembangun tahap satu Masjid Al Jabbar di area asrama haji embarkasi tersebut. Rencananya, proses pembangunan tahap satu itu akan selesai pada 17 November 2021.
‘’Untuk tahap satu, baru struktur bangunan masjid. (Jika sudah rampung seluruhnya), masjid bisa menampung 1.200 orang jamaah,’’ terang Handiman.
Handiman menambahkan, sesuai masterplan, rencananya seluruh pembangunan kompleks asrama haji embarkasi Jawa Barat akan selesai pada 2024. Namun, untuk peruntukkannya apakah menampung seluruh jamaah haji asal Jawa Barat atau juga sebagian jamaah haji Jawa Tengah, hal itu akan menunggu keputusan pemerintah pusat.