REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- PT Pupuk Indonesia (Persero) atau Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menyiapkan sejumlah strategi dalam menjamin pendistribusian pupuk subsidi. PIHC menanfaatkan transportasi berbasis rel dalam mendistribusikan pupuk subsidi untuk musim tanam Oktober 2021 hingga Maret 2022.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan, pemanfaatan kereta api dalam mendistribusikan pupuk subsidi akan berdampak baik ke depannya. Apalagi di tengah potensi cuaca buruk pada musim tanam Oktober hingga Maret (Okmar) 2021-2022.
"Alhamdulillah didorong pak Wamen (Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury) untuk bersinergi (dengan KAI), itu kita maksimalkan," ujar Gusrizal di Sragen, Jawa Tengah, Jumat (5/11).
Gusrizal menyebut, selama ini pasokan pupuk untuk wilayah Jawa Tengah datang dari Pupuk Kujang, Petrokimia Gresik, dan Pupuk Sriwidjaja dengan dua titik distribusi yakni Semarang dan Cilacap, Jawa Tengah. "Di Cilacap, kita juga akan memanfaatkan jaringan kereta api. Cilacap hingga Kebumen kita coba pakai kereta api, mungkin dalam tahun ini kita lagi coba memaksimalkan," ucap Gusrizal.
Gusrizal menilai pemanfaatan kereta api sangat mendukung kelancaran logistik pupuk subsidi kepada para petani lantaran memiliki tingkat efektivitas dari segi waktu dan muatan. Gusrizal menyebut, sinergi dengan KAI merupakan bentuk antisipasi perusahaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya fenomena La Nina yang berpotensi merusak produksi petani.
"Sudah musim tanam dan sekarang hujan terus, terkadang ada masalah dengan kondisi di jalan (darat), macet dan ada daerah yang tidak boleh dilewati truk, kalau (dengan) kereta harapan kami lebih efektif dan tidak ada macet," lanjut Gusrizal.
Gusrizal mengatakan Pupuk Indonesia juga terus menjaga keandalan pabrik dan bekerja sama dengan mitra pengelola gudang. Pupuk Indonesia, ucap Gusrizal, terus memantau kesiapan keandalan angkutan maupun Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) agar siap mendistribusikan pupuk subsidi.
"Prioritas produksi kami lebih utamakan untuk domestik dan kerja sama dengan pengelola gudang, truk-truk juga kami minta operasi 24 jam, dan ada juga dengan kereta api," kata Gusrizal.
Ketua Umum KTNA Nasional Mohamad Yadi Sofyan Noor mengatakan, sektor tanaman pangan terutama padi menunjukkan produksi yang cukup positif dalam tiga tahun terakhir, yakni sebesar 5,12 ton per hektare pada 2020 atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 4,8 ton per hektare. Sofyan mengatakan perlu ada antisipasi dalam musim tanam utama yang berlangsung pada November hingga Maret lantaran adanya La Nina.
"Perlu antisipasi mempersiapkan musim tanam 2021 dan 2022 agar tetap terjaga sehingga produksi padi nasional tetap dan ada peningkatan sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya," ujar Sofyan.