Sabtu 06 Nov 2021 17:34 WIB

Pemkot Tasikmalaya Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Antisipasi lonjakan kasus covid-19 dilakukan Pemkot Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
 Pemkot Tasikmalaya Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19. Foto:  Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) mengenakan masker ke siswa saat sosialisasi protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka SD Negeri Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Komunitas Badut Tasikmalaya melakukan edukasi protokol kesehatan dengan aktraksi dan permainan interaktif serta membagikan masker guna mencegah penyebaran COVID-19 serta meminimalisasi klaster baru di lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka terbatas
Foto: Antara/Adeng Bustami
Pemkot Tasikmalaya Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19. Foto: Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) mengenakan masker ke siswa saat sosialisasi protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka SD Negeri Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Komunitas Badut Tasikmalaya melakukan edukasi protokol kesehatan dengan aktraksi dan permainan interaktif serta membagikan masker guna mencegah penyebaran COVID-19 serta meminimalisasi klaster baru di lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka terbatas

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang berpotensi terjadi pada akhir tahun. Sebab, pada momen akhir tahun diprediksi akan terjadi lonjakan mobilitas masyarakat. 

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memberi peringatan agar daerah mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 yang akan terjadi pada akhir tahun. Karenanya, Pemkot Tasikmalaya akan tetap siaga.

Baca Juga

"Kita akan antisipasi untuk Natal dan Tahun Baru (Natatu). Karena Presiden juga telah memberi warning," kata dia, Jumat (5/11).

Ia menjelaskan, pemberlakuan sistem ganjil-genap kendaraan di kawasan pusat pertokoan Jalan KH Z Mustofa akan diberlakukan. Hal itu dilakukan untuk mengurai mobilitas kerumunan. 

Selain itu, Yusuf menambahkan, masuknya orang dari luar daerah kemungkinan akan diperketat selama momen libur Nataru. "Kita akan ini bahas bersama forkopimda. Nanti lihat saja surat edarannya," ujar dia.

Yusuf mengatakan, saat ini Kota Tasikmalaya masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Sebab, cakupan vaksinasi Covid-19, khususnya untuk lansia, belum memenuhi target untuk bisa naik ke Level 2.

Ia menyebutkan, secara keseluruhan, cakupan vaksinasi Covid-19 sudah melebihi 50 persen. Namun, untuk kalangan lansia cakupan vaksinasi masih berada di angka sekitar 33 persen. 

"Kalau lansia sudah 40 persen, kita baru bisa Level 2. Jadi kita belum bisa Level 2 karena vaksinasi belum sesuai target," kata dia.

Menurut Yusuf, pihaknya sudah programkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berbasis komunitas. Artinya, setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki mitra kerja, harus digiring untuk melaksanakan vaksinasi. 

"Kita upayakan, November ini bisa masuk Level 2," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement