Sabtu 06 Nov 2021 21:33 WIB

PT INKA akan Memproduksi Bus Listrik

PT INKA yang dikenal sebagai produsen kereta api kini melebarkan sayap ke bus listrik

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi bus listrik. PT INKA yang dikenal sebagai produsen kereta api kini melebarkan sayap ke bus listrik.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi bus listrik. PT INKA yang dikenal sebagai produsen kereta api kini melebarkan sayap ke bus listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - PT INKA (Persero) yang selama ini dikenal sebagai produsen kereta api, ke depan juga akan memproduksi bus bertenaga listrik. Prototipe bus listrik produksi PT INKA ikut meramaikan pameran kendaraan listrik yang digelar Kementerian Perhubungan di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (6/11).

General Manager Pengembangan PT INKA Junaidi menyampaikan PT INKA sebagai produsen kereta api sekarang juga membuat bus listrik. Ini karena bus listrik pada prinsipnya hampir sama dengan desain kereta api bahkan lebih sederhana.

Baca Juga

"Karena itu INKA juga akan masuk ke bus listrik, baik yang ukuran 8 meter maupun yang 12 meter. Prototipe yang sudah jadi dan dibawa ke pameran ini bus ukuran 8 meter. Sekarang kami sedang berproses di Madiun untuk yang 12 meter dan 8 meter," katanya.

Ia menyebut daya tahan listrik dari bus prototipe itu bisa mencapai 250 kilometer. "Daya tahan listrik mencapai 0-200 kilometer, tetapi sisanya masih 20 persen, kalau dihabiskan bisa mencapai 250 kilometer," kata Junaidi.

Menurut dia prototipe bus listrik tersebut sudah diuji coba di Madiun, Bali, dan Jakarta. "Nanti kalau ada yang pesan baru kami produksi. Kami siap untuk komponen maupun fasilitas pabriknya," katanya.

Dengan program green city dengan kendaraan yang rendah emisi, kawasan tertentu seperti Borobudur atau lainnya akan diisi kendaraan berbasis listrik. "Harga mobil listrik sekitar tiga kali lipat dari kendaraan berbahan bakar bensin/solar, jadi lebih mahal. Namun kendaraan listrik sangat hemat dihitung dari operasi dan perawatan karena mobil listrik sangat sedikit komponennya," jelas Junaidi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement