Senin 08 Nov 2021 10:59 WIB

Hadits Nabi Muhammad tentang Memperlakukan Hewan dengan Baik

Nabi Muhammad memperlakukan hewan dengan baik.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Hadits Nabi Muhammad tentang Memperlakukan Hewan dengan Baik. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Republika
Hadits Nabi Muhammad tentang Memperlakukan Hewan dengan Baik. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kata-kata Iman, Ihsan dan Islam bukanlah hal yang baru bagi seorang Muslim. Melaksanakan ibadah bukan hanya tentang sholat dan puasa, namun mencakup setiap aspek kehidupan yang bisa dibayangkan di Bumi ini.

Hal ini terlihat dari hadits Nabi Muhammad SAW dalam HR Muslim, "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu, jika kalian membunuh maka bunuhlah secara baik, dan jika kalian menyembelih maka sembelihlah secara baik, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta memberikan kenyamanan (tidak menyiksa) kepada sembelihannya".

Jika Allah SWT sedemikian perhatian dengan hewan yang akan disembelih, lantas bagaimana dengan hewan lain yang hidup di sekitar kita dan berbagi bumi yang sama?

Berikut adalah beberapa contoh dari kehidupan Nabi tentang pentingnya memperlakukan hewan dengan baik.

1. Hadiah untuk perlakuan baik seseorang terhadap hewan

Alkisah ada seorang pria yang sedang berjalan dan merasa kehausan di tengah perjalanannya. Tak lama, ia menemukan sebuah sumur dan memilih untuk masuk ke dalamnya agar mendapatkan air minum.

Saat ia keluar dari sumur itu, ada seekor anjing yang terengah-engah dan memakan tanah karena kehausan. Pria itu berkata, 'Anjing ini haus seperti saya'.

Dia pun kembali turun ke dalam sumur, mengisi sepatunya dengan air, kemudian menahannya di mulut sampai dia kembali ke atas dan memberi anjing itu air minum. Allah SWT berterima kasih padanya untuk perilakunya itu dan memaafkan dosa-dosanya.

Setelah mendengar cerita ini, para sahabat bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, apakah kami mendapat pahala karena memelihara binatang?”

Dalam HR Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW berkata, "Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (hewan) itu terdapat pahala (dalam berbuat baik kepada-Nya)".

Dalam hadits lain ia berkata, "Seorang wanita pezina telah mendapatkan ampunan. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di pinggir sumur.

Anjing ini hampir saja mati kehausan. Melihat ini, si wanita melepas sepatu lalu mengikatnya dengan penutup kepala, lalu dia ambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya itu dia mendapatkan ampunan dari Allâh Azza wa Jalla." (HR Muslim).

2. Hukuman untuk Perlakuan Buruk Terhadap Hewan

HR Bukhari mengisahkan Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ada seorang perempuan yang masuk ke dalam neraka karena perkara seekor kucing. (Kucing) itu dia ikat (sampai mati). Dia tidak memberinya makan. Tidak pula membiarkannya lepas sehingga bisa mencari makan sendiri, (sekalipun) serangga-serangga di tanah".

Kisah lain, suatu hari Abdullah bin Umar melewati beberapa pemuda Quraisy, dimana mereka mengikat seekor burung yang sedang mereka tembakkan panah. Setiap panah yang mereka lewatkan menjadi milik pemilik burung itu.

Tidak lama setelah mereka melihat Ibn 'Umar, mereka pun pergi. Kemudian Ibnu Umar berkata, "Siapa yang melakukan ini? Allah mengutuk orang yang melakukan ini. Utusan Allah mengutuk orang yang menjadikan makhluk hidup sebagai sasaran (keahlian menembak)". (HR Muslim)

3. Seekor unta mengadu kepada Nabi

Nabi SAW pernah memasuki taman seorang pria dari Ansar (Pembantu). Tiba-tiba, ketika seekor Unta melihat Nabi, ia menangis dengan lembut seolah  menghasilkan suara kerinduan dan matanya mengalir.

Nabi pun mendatanginya dan mengusap pelipis kepalanya. Perlakuan Nabi membuat binatang itu tetap diam. Rasulullah SAW kemudian berkata, "Siapa tuan unta ini? Unta siapa ini?". Seorang pemuda dari Ansar datang dan berkata, “Ini milikku, Rasulullah”.

Rasulullah SAW lantas berkata, "Tidakkah kau bertakwa kepada Allah pada binatang ini yang telah Allah berikan kepadamu, ia telah mengadu padaku bahwa kau menyakitinya dan memerasnya". (Abu Daud)

4. Nabi melarang duduk di atas hewan lebih lama dari yang diperlukan

Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jangan memperlakukan punggung hewan Anda sebagai mimbar. Sesungguhnya Allah menjadikan mereka tunduk kepadamu untuk membawamu ke kota yang tidak akan dapat kamu jangkau, kecuali dengan kesulitan dan penderitaan". (Abu Daud)

5. Siapa yang mendukakan burung ini?

Suatu hari, beberapa sahabat Rasulullah melihat seekor induk burung dan dua anaknya yang masih kecil. Mereka lantas mengambil anak-anak burung tersebut.

Induk burung mulai mengepakkan sayapnya. Ketika Nabi melihatnya, Ia berkata, "Siapa yang telah membuatnya berduka karena keturunannya? Kembalikan keturunannya padanya". (Abu Daud)  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement