REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika Serikat, Pfizer, telah memperkenalkan obat antivirus Covid-19 yang diklaim lebih berkhasiat dari Molnupiravir. Pemerintah telah mengupayakan agar 600 hingga satu juta tablet Molnupiravir bisa tiba di Indonesia pada akhir 2021.
"(Produsen) Molnupiravir sama seperti yang membuat Ivermectin. Apakah ada saingannya? Ada. Baru keluar hari ini dari Pfizer, tapi apakah dia sudah sejauh Molnupiravir mendapatkan persetujuannya? Masih agak tertinggal di belakang," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari Youtube DPR RI di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan, Molnupiravir sudah memperoleh persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk diberikan ke orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun belum masuk rumah sakit. Sejauh ini, Inggris menjadi negara pertama yang mengizinkan pemakaian obat antivirus tersebut untuk pasien Covid-19.
"Berdasarkan uji klinisnya, Molnupiravir ini bisa mengurangi 50 persen seorang masuk ke rumah sakit," katanya.