REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Doni Saiful Bahri mengatakan, sekitar 2.000 hektare lahan tanaman padi terdampak banjir. Daerah yang terdampak banjir tersebut adalah Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau, Sintang, Sanggau, dan Kubu Raya.
"Data sementara yang masuk, ada sekitar 2.000 hektare lahan di daerah ini terdampak banjir. Ini menjadi perhatian kita bersama," ujar Doni di Pontianak, Senin (8/11).
Lahan padi yang terdampak paling luas yakni di Kabupaten Sanggau, yaitu 1.212 hektare. Pihaknya terus memantau dan meminta pemerintah kabupaten untuk mendata lahan- lahan pertanian sehingga bisa menjadi perhatian bersama.
"Segera dilayangkan surat untuk daerah bagaimana bersama mengawal dan memantau kondisi ini untuk penanganan," jelas dia.
Baca juga:
- Korban Banjir Bandang Malang Terima Bantuan J99 Foundation
- Tiga Desa di Kandanghaur Kembali Dilanda Banjir Rob
- 22 Titik Banjir dan Longsor Terjadi di Depok
Menurut dia, untuk solusi dampak banjir, pihaknya juga telah menyiapkan 5 ton bibit padi untuk penanaman kembali. Namun dengan jumlah yang ada, hanya cukup untuk menjangkau 200 hektare lahan saja.
"Jadi hanya 10 persen kemampuan provinsi untuk memenuhi atau mengganti bibit yang rusak dampak banjir. Untuk itu pemda juga mulai menyiapkan dan itu harus ada dana cadangan sektor pertanian," katanya.
Pihaknya juga akan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat terkait bibit. Namun saat ini, pihaknya akan mendata dulu secara keseluruhan sebelum mengusulkan bantuan tersebut.
"Kami coba saja nanti minta bantuan ke pemerintah pusat melalui Kementan sehingga luas tanam padi bisa diberikan solusi. Dampak banjir ini juga akan berdampak pada pergeseran masa tanam. Semoga tidak berdampak luas," harap dia.