Rabu 10 Nov 2021 20:55 WIB

Minyak Goreng Mahal, Penjual Perkecil Kemasan Keripik Tempe 

Minyak goreng menjadi bahan pokok untuk sebagian besar usaha makanan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menata jeriken minyak goreng (ilustrasi). Harga minyak goreng mahal, produsen keripik tempe Malang menyesuaikan ukuran kemasan produk.
Foto: Prayogi/Republika.
Pekerja menata jeriken minyak goreng (ilustrasi). Harga minyak goreng mahal, produsen keripik tempe Malang menyesuaikan ukuran kemasan produk.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Kenaikan harga minyak goreng selama sebulan terakhir menyebabkan sejumlah pedagang harus mencari solusi agar tidak merugi. Penjual keripik tempe di Kota Malang, Jawa Timur, misalnya harus mengurangi ukuran kemasan produknya.

"Harganya tetap akan tetapi ukurannya kami turunkan sedikit, supaya bisa menutupi di ongkos produksi lain," ucap Pemilik Usaha Keripik Tempe Rohani Trio, Andi Cahyono kepada wartawan di Kota Malang, Rabu (10/11).

Baca Juga

Andi tak menampik, kenaikan harga minyak goreng cukup memberatkan para pedagang keripik tempe. Bahkan, dia meyakini, kondisi ini juga pasti ikut dirasakan pedagang jenis lainnya yang memanfaatkan minyak goreng dalam olahannya. Pasalnya, minyak goreng sudah menjadi bahan pokok untuk sebagian besar makanan.

Meskipun harga minyak goreng naik, Andi memastikan, tingkat penjualan keripik masih berjalan normal. Bahkan, omzet penjualan mengalami peningkatan mengingat Kota Malang sudah turun level PPKM. Penurunan level menyebabkan banyak wisatawan mengunjungi Kota Malang maupun Kota Batu lalu membeli oleh-oleh keripik tempe.

"Jadi kami tidak apa-apa untung sedikit, yang penting banyak (yang beli) sehingga kami tetap produksi. Yang kedua, kita tidak ingin melewatkan momen-momen dari penurunan level. Dari penurunan level ini, banyak orang tetap akhirnya berwisata, baik ke Malang atau ke batu. Jadi momen ini tetap kita manfaatkan walaupun ada harga bahan pokok naik," kata dia menambahkan.

Selanjutnya, Andi berharap, pemerintah bisa segera mengendalikan harga minyak goreng. Pasalnya, penjualan keripik tempe saat ini sudah berjalan normal secara perlahan-lahan. Penurunan harga minyak goreng tentu akan membantu memudahkan produksi keripik tempe ke depannya.

Untuk diketahui, pemerintah sudah memiliki Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020 tentang harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. Pada aturan tersebut, HET minyak goreng kemasan sederhana diatur sebesar Rp 11 ribu per liter. Namun saat ini, harga minyak goreng di Kota Malang melonjak hingga Rp 19 ribu per liter.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement