Kamis 11 Nov 2021 18:09 WIB

Bertemu Menlu Inggris, Jokowi Bahas Tindak Lanjut Kerja Sama

Salah satu kerja sama ialah pembentukan pertukaran pasar karbon antara BEI dan LSE.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyapa Presiden Indonesia Joko Widodo, kiri, menjelang pertemuan bilateral mereka selama Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin 1 November 2021. KTT iklim PBB di Glasgow mengumpulkan para pemimpin dari seluruh dunia, di kota terbesar di Skotlandia, untuk memaparkan visi mereka dalam mengatasi tantangan bersama dari pemanasan global.
Foto: AP Photo/Stefan Rousseau
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyapa Presiden Indonesia Joko Widodo, kiri, menjelang pertemuan bilateral mereka selama Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin 1 November 2021. KTT iklim PBB di Glasgow mengumpulkan para pemimpin dari seluruh dunia, di kota terbesar di Skotlandia, untuk memaparkan visi mereka dalam mengatasi tantangan bersama dari pemanasan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (11/11). Dalam pertemuan tersebut, perbincangan berfokus pada kerja sama ekonomi strategis sebagai tindak lanjut pembicaraan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson.

“Pertama, kerja sama antara London Stock Exchange (LSE) dan Indonesia Stock Exchange (IDX) dalam pembentukan pertukaran pasar karbon (carbon market exchange),” ujar Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana.

Baca Juga

Kedua, Presiden dan Menlu Inggris membahas investasi bersama Indonesia-Inggris dalam pengembangan produksi katoda di Inggris untuk memenuhi kebutuhan baterai litium di Inggris dan Eropa.

“Indonesia akan menyediakan prekursor yang diperlukan dari pabrik di Indonesia yang dibangun atas investasi bersama kita,” lanjutnya.

Ketiga, kerja sama yang lebih erat terkait vaksin dan bioteknologi. Sejauh ini, Indonesia telah berkomunikasi dengan Oxford University untuk mengirimkan lebih banyak pelajar dan peneliti.

Menurut Jokowi, pandemi telah memberikan pelajaran pentingnya membangun lebih banyak hub untuk vaksin, obat-obatan, dan peralatan medis. Ia juga menegaskan Indonesia siap untuk menjadi hub bagi kawasan.

“Mohon sampaikan prioritas-prioritas ini kepada PM Johnson. Indonesia akan mengirimkan tim ke Inggris untuk segera menindaklanjuti hal ini, dan tentunya dukungan Inggris terhadap presidensi G20 Indonesia akan sangat kami hargai,” jelasnya.

Selain berbicara soal kerja sama ekonomi strategis, pada awal pertemuan Presiden Jokowi terlebih dahulu menyampaikan selamat atas penyelenggaraan KTT COP26 di Glasgow pada 1-2 November 2021 lalu. Menurutnya, pertemuan dengan PM Boris Johnson di sela-sela KTT tersebut juga berjalan dengan baik.

Kepada Menlu Inggris, Presiden juga menyampaikan Indonesia senang dapat mendukung Inggris menjadi mitra wicara ASEAN.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement