REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob, Menteri Pertahanan Malaysia, Dato' Sri Hishammudin Tun Hussein, Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato' Saifuddin Abdullah beserta rombongan delegasi di dampingi oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengunjungi kantor pusat PT Pindad (Persero), Kamis (11/11).
Rombongan diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose beserta jajaran Direksi dan Komisaris di Graha Pindad Bandung.
Kunjungan dalam rangka meninjau industri pertahanan di Indonesia, khususnya fasilitas produksi Pindad dan potensi kerjasama yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Tentara Diraja Malaysia (TDM). Acara juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subiyanto.
PM Malaysia mengatakan, bahwa kunjungan ini adalah untuk melihat potensi kerja sama antara Malaysia dengan Indonesia dari segi industri pertahanan.
“Hari ini di Bandung, di PT Pindad ini, mungkin kita akan mencapai sesuatu yang baik untuk dua belah pihak dari segi kerjasama industri pertahanan,” ujar PM Malaysia pada kunjungan tersebut.
Abraham Mose menyambut hangat kunjungan PM Malaysia beserta jajaran dan ke depannya berharap dapat terjalin kerja sama di bidang pertahanan dengan Malaysia.
"Selamat datang, kami berterimakasih atas waktu dan perhatian yang diberikan oleh Bapak PM Malaysia dan jajaran yang menyempatkan diri datang ke Pindad dalam kunjungan kerja ke Indonesia dalam rangka untuk memperkenalkan dan mempresentasikan Pindad yang merupakan salah satu industri pertahanan nasional di Indonesia," katanya.
Abraham pun mempresentasikan sekilas mengenai Pindad dan mengundang rombongan meninjau fasilitas produksi melihat berbagai senjata kendaraan tempur yang diproduksi pindad.
"Semoga kedepan kunjungan ini dapat menghasilkan sebuah kerjasama yang baik dan berhasil mempererat hubungan kedua negara dalam bidang pertahanan," kata Abraham.
PM Malaysia dan rombongan kemudian melaksanakan plant tour ke fasilitas produksi dan melihat berbagai produk senjata dan kendaraan khusus butaan Pindad. Rombongan kemudian menyaksikan defile kendaraan khusus meliputi Medium Tank Harimau, Ranpur Badak, Komodo berbagai varian, Anoa berbagai varian, Maung, MV2 dan prototipe motor listrik terbaru buatan Pindad.
Pindad juga menampilkan berbagai jenis senjata meliputi pistol Armo berbagai varian, G2 series (Combat, Elite, Premium), Mag 4, P3A, SPR berbagai varian, SS2 V5 A1, Blackout, Dopper dan SPM.
Banyak prestasi yang telah ditoreh oleh produk-produk andalan Pindad. Diantaranya senjata dan amunisi Pindad yang digunakan kontingen penembak TNI berhasil menjuarai berbagai lomba tembak internasional seperti AASAM, AARM dan BISAM. Sementara itu performa Kendaraan Fungsi Khusus buatan Pindad seperti Anoa 6x6 dan Komodo 4x4 telah terbukti kualitas dan durabilitasnya karena telah digunakan dalam mendukung misi TNI tidak hanya di dalam tetapi juga luar negeri (UN Peace Keeping) di berbagai belahan dunia seperti Lebanon, Congo, Afrika Tengah, dan Sudan.
Sedangkan melalui produk industrial, Excava 200 produksi Pindad saat ini sudah tersedia berbagai varian sesuai dengan fungsi dan kebutuhan lapangan. Pindad juga telah menghasilkan berbagai alat mesin pertanian, berbagai infrastruktur perhubungan hingga layanan pertambangan. Melalui kemitraannya Pindad juga berhasil memproduksi mesin pembakar sampah ramah lingkungan tanpa asap bernama Stungta x Pindad, yang saat ini diminati untuk mengatasi permasalahan sampah medis yang meningkat ditengah pandemi Covid-19. Dalam mendukung penanganan Covid-19, Pindad juga melalui anak perusahaannya telah berinovasi menciptakan berbagai jenis ventilator.
PM Malaysia sehari sebelumnya juga telah bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo untuk membahas berbagai agenda diplomatik kedua negara.
"Indonesia dan Malaysia akan dapat terus meningkatkan kerja sama. Tidak saja untuk kepentingan bilateral kita namun juga untuk perdamaian dan kesejahteraan Kawasan," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Kunjungan PM Malaysia ke Pindad telah memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) Covid-19 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia dan Indonesia.