REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional basket putri Indonesia gagal melangkah ke final FIBA Women's Asia Cup Divisi B. Tim asuhan Lin Chi Wen ini dihentikan Lebanon dengan skor 62-76 di Prince Hamza Hall, Amman, Yordania, Jumat (12/11) malam. Lebanon akan berhadapan dengan Yordania, yang mengalahkan Kazakhstan pada semifinal lainnya, untuk tiket promosi ke Divisi A. Atas hasil ini, Indonesia akan kembali menghadapi Kazakhstan pada perebutan posisi tiga.
Kegagalan melakukan penyesuain terhadap perubahan permainan Lebanon jadi penyebab kekalahan Indonesia. Beberapa keputusan wasit yang tidak ideal juga membuat pekerjaan Indonesia makin sulit. Terutama karena pemain naturalisasi Kimberley Pierre Louis jadi terbatas menit bermainnya akibat foul trouble.
Indonesia membuat start gemilang dengan melaju 7-0. Strategi menempatkan Agustin Elya Gradita Retong membayangi point guard Lebanon Rebecca Akl sejak dari pertahanan Lebanon terbukti jitu. Rebecca tak leluasa mengatur permainan dan membagi bola yang memudahkan Indonesia dalam defense. Lebanon baru membuka skor saat pertandingan hampir memasuki tiga menit.
Lebanon akhirnya menemukan cara mencetak poin setelah Rebecca mulai tune in. Lebanon kemudian mendekat 14-15 dan akhirnya menutup kuarter pertama tertinggal dua poin dari Indonesia 16-18. Lebanon diuntungkan karena Coach Lin harus mengistirahatkan Kim lebih cepat setelah membuat dua foul, yang membuat skema offense dan defense jadi berubah.
Kuarter kedua Indonesia masih bisa mengimbangi Lebanon dan terus memimpin. Hingga 23 detik jelang kuarter kedua berakhir, Lama Moukaddem melepaskan tembakan tiga angka yang membuat Lebanon unggul 35-34. Ini merupakan keunggulan pertama Lebanon sejak tip-off. Namun satu lay up Kim yang masuk membuat Indonesia unggul tipis 36-35 saat halftime.
Kuarter ketiga Lebanon beberapa kali menerapkan full court press untuk mengganggu alur bola Indonesia. Strategi ini ternyata sukses. Sekarang giliran Rebecca yang menjaga ketat Agustin sejak dari area pertahanan Indonesia agar tak leluasa membagikan bola.
Lebanon juga 'berjudi' dengan menumpuk pemain di paint area untuk menjaga Kim tak leluasa mencetak poin. Lea Kahol yang menggantikan Kim yang ditarik karena kembali membuat foul juga kesulitan saat dijaga dua pemain. Saat paint area ditutup, tembakan jarak jauh Indonesia kurang maksimal. Kuarter ketiga ditutup dengan buzzer beater tiga angka Mega Nanda Perdana Putri yang membuat Indonesia hanya tertinggal lima poin 48-53.
Indonesia tak berdaya di kuarter empat. Pemain naturalisasi Lebanon asal AS, Brittany Janelle Denson, kini tak lagi menjadi tumpuan. Ia bekerja menarik para pemain besar Indonesia untuk menjauh dari ring dan membuka ruang rekan-rekannya menusuk.
Strategi ini berjalan mulus karena Indonesia seperti kehabisan cara menghentikan lawan. Rebecca jadi hantu dengan kemampuannya mengacak-ngacak pertahanan Indonesia diakhiri dengan poin ataupun membuka ruang rekannya mencetak poin. Hingga akhirnya Indonesia harus mengakui keunggulan Lebanon.
Rebecca akhirnya menyumbang 19 poin selama 37 menit 47 detik bermain, tertinggi untuk Lebanon. Brittany menyumbang 14 poin dan 7 rebound. Daniella Fayad mengemas 13 poin, sementara Lama Moukaddem dan Aida Bakhos sama-sama menyumbang 10 poin.
Dari Indonesia Gabriel Sophia mencetak 16 poin, disusul Nathania Claresta Orville dengan 13 poin. Kim hanya mencetak 10 angka dan harus keluar lebih cepat karena membuat lima kali foul.