Sabtu 13 Nov 2021 17:23 WIB

Gerakan Ciliwung Bersih Luncurkan Ekowisata dan Eduwisata

Masyarakat dapat mempelajari sejarah serta upaya pelestarian sungai sepanjang 120 km.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) menggelar upacara bendera sederhana di bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/8).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) menggelar upacara bendera sederhana di bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Ciliwung Bersih yang didukung oleh 36 Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) dan perusahaan, meluncurkan kawasan ekowisata dan eduwisata di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Kawasan ekowisata dan eduwisata yang diluncurkan berasal dari berbagai daerah yang dialiri Sungai Ciliwung, mulai dari Puncak, Bogor, Depok, Lenteng Agung, Pejaten, Condet dan Kantor Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) di Penjernihan, Jakarta Pusat (Jakpus).

"Seiring dengan mutu air Sungai Ciliwung yang mulai membaik hingga ke level dua, kami akhirnya memberanikan diri membuka ekowisata dan eduwisata di sepanjang Sungai Ciliwung," kata Ketua Gerakan Ciliwung Bersih Peni Susanti pada Peringatan Hari Ciliwung di Penjernihan, Jakpus, Sabtu (13/11).

Baca Juga

Peni menjelaskan, dengan dibukanya ekowisata dan eduwisata di Sungai Ciliwung, masyarakat umum sampai pelajar dapat berwisata sambil mempelajari seluk-beluk, sejarah, serta upaya pelestarian sungai sepanjang 120 kilometer tersebut. Dia menyampaikan, saat GCB berdiri pada 1989, kualitas air Sungai Ciliwung pada saat itu sangat tercemar.

Dengan upaya dari KPC dan perusahaan, seperti seperti Indofood, Indonesia Power, PLN dan PAM Jaya, mutu air Sungai Ciliwung membaik dan mencapai tingkat dua atau sudah layak sebagai bahan baku air minum. Sebagai tujuan ekowisata dan eduwisata, kata Peni, ada beberapa titik lokasi wisata yang bisa dikunjungi masyarakat.