Kamis 14 Oct 2021 12:43 WIB

DLH DKI Siagakan Ribuan Petugas Tangani Sampah di Ciliwung

Selain sungai, petugas juga awasi Pintu Air Manggarai hingga Jembatan Kampung Melayu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto.
Foto: Dok DLH DKI
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 8.945 petugas untuk menangani sampah pada musim hujan di sejumlah titik sungai di Jakarta. "Petugas kami siagakan dalam 24 jam secara bergiliran," kata Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (14/10).

Asep menjelaskan, lokasi yang diidentifikasi terdapat timbunan sampah pada musim hujan di antaranya, Sungai Ciliwung yang diawali dari ruas Ciliwung di Jagakarsa menuju Ciliwung di jembatan TB Simatupang. Selanjutnya, Ciliwung di Kalibata, Ciliwung di Kampung Pulo, Ciliwung di Manggarai, Ciliwung di BKB Petamburan, Ciliwung di Season City, dan Ciliwung di BKB Kalijodo menuju muara.

Selain itu, untuk titik lainnya selain dari aliran Ciliwung, yaitu Kali Pesanggarahan, Kali Baru Barat, dan Kali Baru Timur. Sementara itu, kata Asep, sarana yang disiagakan terdiri dari 1.543 unit angkutan sampah, 118 unit alat berat, 47 unit kendaraan penyapu jalanan, dan 50 set kubus apung perahu ponton.

Sedangkan, pola penangan sampah juga dibagi menjadi empat mode yaitu, normal, awas, tergenang, dan rehabilitasi. Asep menjelaskan, mode normal dilakukan pada awal musim hujan, mode awas untuk siaga banjir seperti tingginya muka air Katulampa, dan tingginya intensitas curah hujan.

Kemudian, mode tergenang yaitu ketika tanggap darurat banjir yang ditetapkan statusnya oleh BPBD DKI dan terakhir, mode rehabilitasi setelah terjadinya genangan banjir. Sementara itu, pasukan oranye Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air terus melakukan antisipasi dan memastikan agar tidak ada sampah yang menyumbat kali, saluran penghubung, dan pintu-pintu air.

Adapun titik tersebut di antaranya Pintu Air Manggarai, Jembatan Kampung Melayu, Jembatan Season City, dan titik-titik lain yang rawan tumpukan sampah kiriman, petugas disiagakan memantau 24 jam. "Terdapat petugas untuk memantau perkembangan situasi di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat terjadi banjir kiriman," kata Asep.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement