REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Basarnas Kantor SAR Bandung dan Jabar Quick Response (JQR) akan melatih relawan kebencanaan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar). Pelatihan itu untuk menunjang kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di Jabar.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menetapkan seluruh daerah di Jabar berstatus siaga satu dalam menghadapi potensi bencana alam. Menurut Ketua Umum JQR Bambang Trenggono, berdasarkan data BPBD provinsi Jabar hingga November 2021, di wilayahnya telah terjadi sebanyak 1.877 kejadian bencana. Untuk itu, pemerintah tidak bisa sendiri merespons kejadian bencana, tapi juga perlu keterlibatan semua pihak.
Bambang mengatakan, JQR dan Basarnas akan memfasilitasi pelatihan bagi relawan kebencanaan. Targetnya adalah semua kabupaten dan kota di Jabar. "Potensi relawan bencana di Jawa Barat ini sangat besar, di lapangan sangat membantu baik pada usaha pencarian korban, memfasilitasi pengungsi, hingga proses pasca bencana, seperti trauma healing dan lainnya, " katanya.
Bambang memastikan Jabar memiliki banyak potensi relawan kebencanaan. Karena, tugas kemanusiaan adalah tugas kita semua. Yakni, bagaimana energi besar orang-orang baik ini difasilitasi dengan pengetahuan teori dan praktik oleh pemateri yang kompeten, seperti Basarnas.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah menyatakan kesiapan pihaknya untuk melatih relawan kebencanaan di Jabar. Pihaknya telah memiliki tim dan materi pelatihan untuk relawan.
Menurut Deden, kolaborasi untuk kemanusiaan bersama JQR menjadi contoh upaya penanganan bencana yang baik. "Sebelum ada kejadian bencana, kita manfaatkan waktu untuk mempersiapkan kemampuan melalui latihan, " katanya.
Deden mengatakan, sangat penting latihan agar relawan kebencanaan di daerah ini bisa terhubung dengan Basarnas. Sehingga, mempercepat informasi dan kordinasi dalam sebuah operasi kemanusiaan.