Selasa 16 Nov 2021 06:19 WIB

Ibadah yang Dilakukan Agar Bisa Menemani Rasulullah di Surga

Amalan sunnah mempunyai banyak keutamaan kelak di surga

Rep: Muhyiddin/Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Amalan sunnah mempunyai banyak keutamaan kelak di surga. Ilustrasi Surga
Foto: Pixabay
Amalan sunnah mempunyai banyak keutamaan kelak di surga. Ilustrasi Surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seluruh umat Islam pasti akan senang jika bisa menamani Nabi Muhammad SAW di surga, dan setiap Muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Alquran.  

قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ

Baca Juga

Artinya: “Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS At-Taubah ayat 24).

Terdapat beberapa ibadah yang bisa dilakukan umat Islam agar bisa menemani nabi di surga. Mantan mufti besar Mesir, Syekh Ali Jumah, mengatakan, salah satu ibadah yang bisa dilakukan umat Islam untuk menemani Nabi Muhammad SAW di surga adalah dengan memperbanyak sujud.

عن رَبِيعَة بْن كَعْبٍ الْأَسْلَمِيُّ رضي الله عنه قَالَ : " كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Islamy RA, dia berkata, “Nabi SAW berkata kepadaku, “Wahai Rabiah mintalah sesuatu.” ‘Maka aku jawab: ‘Aku ingin bisa menemanimu di surga wahai nabi.’ Lalu nabi bertanya: “Ada yang lain tidak?,” Aku menjawab, “Tidak ada. Lalu Nabi bersabda, “Kalau begitu bantulah aku untuk bisa menolongmu dengan memperbanyak sujud.” (HR Muslim).

Rabiah bin Kaab Al Aslami adalah salah seorang sahabat yang bernasib malang. Dia tidak memiliki rumah untuk ditinggali, atau istilahnya pada zaman itu ialah ahlu suffah. Dalam hadits Bukhari, Abu Hurairah berkata, "Ahlu suffah adalah tamu-tamu Islam di mana mereka tidak memiliki keluarga, harta dan saudara."

Baca juga: Sempat Kembali Ateis, Mualaf Adam Takjub Pembuktian Alquran

Hakim Ayyad dalam sebuah riwayat menjelaskan, “Suffah mengacu pada atap di belakang masjid Nabi Muhammad SAW yang biasa menjadi tempat di mana orang miskin berteduh, yang kemudian dikaitkan dengan orang-orang yang berada di sana.

 

Ibnu Hajar juga menjelaskan, Suffah adalah tempat teduh di belakang Masjid Nabawi yang diperuntukkan bagi orang-orang asing yang tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement