REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gerhana bulan akan terjadi pada Jumat (19/11) malam yang dikenal sebagai bulan bunga. Dalam bahasa Arab, gerhana bulan disebut khusuf. Ketika gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah dua rakaat atau sholat sunnah Khusuf yang hukumnya sunnah muakkad.
Secara umum pelaksanaan sholat gerhana bulan diawali dengan shalat sunnah dua rakaat dan dua khutbah seperti sholat Idul Fitri atau sholat Idul Adha. Bedanya, setiap rakaat sholat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk, sedangkan dua khutbah setelah sholat gerhana bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua sholat Id.
Sebelum sholat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ. “Saya shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah.”
Untuk teknis pelaksanaan sholat gerhana bulan sebagai berikut, seperti dilansir NU Online, Jumat (19/11):
1. Niat dalam hati saat takbiratul ihram.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca taawudz dan surat Al-Fatihah. Setelah itu baca surat al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat surat al-Baqarah.
5. Iktidal, bukan baca doa iktidal, melainkan membaca surat al-Fatihah. Setelah itu baca surat Ali-Imran atau selama surat itu.
6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat surat Al-Baqarah.
7. Iktidal dan baca doa iktidal.
8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
12. Bangkit dari duduk lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Bedanya pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca surat al-Maidah.
13. Salam.
14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah sholat gerhana dengan tausiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marginal), dan lain-lain.
Baca juga : Waktu dan Lokasi Saksikan Gerhana Bulan Terlama 19 November
Sholat gerhana bulan bisa dibuat versi singkat, dalam artian membaca surat al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tanpa surat panjang. Ini seperti keterangan Sheikh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin.
ولو اقتصر على الفاتحة في كل قيام أجزأه، ولو اقتصر على سور قصار فلا بأس. ومقصود التطويل دوام الصلاة إلى الانجلاء
“Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Namun, kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).
Selagi gerhana bulan berlangsung, kesunahan sholat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai. n Meiliza Laveda
https://islam.nu.or.id/ubudiyah/tata-cara-shalat-gerhana-bulan-TKGsa