Rabu 24 Nov 2021 14:26 WIB

Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 15 Kali

Jarak luncuran lava pihar tersebut sejauh 2.000 meter.

Luncuran material vulkanik Gunung Merapi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran material vulkanik Gunung Merapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah 15 kali mengeluarkan guguran lava pijar pada Rabu (24/11). Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 2.000 meter ke arah barat daya mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 37 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 mm selama 20-121 detik. Lalu ada satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 38 mm selama 13 detik.

Baca Juga

Pada Rabu pagi, asap berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas setinggi 25 hingga 50 meter di atas puncak. Sementara pada periode pengamatan Selasa (23/11) pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 13 kali meluncurkan guguran lava dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah Barat.

Berdasarkan pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi periode 12 hingga 18 November 2021, BPPTKG menyatakan tidak ada perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah barat daya maupun kubah tengah Merapi. Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement