REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai ketepatan data vaksinasi dan bantuan sosial menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional. Hal ini menyusul kewaspadaan gelombang ketiga Covid-19 yang telah terjadi di beberapa negara.
Direktur Riset Indef Berly Martawardaya menekankan selalu waspada dengan gelombang ketiga Covid-19, jangan sampai Indonesia lengah dan akhirnya terjadi kenaikan kembali seperti di beberapa negara.
“Kuncinya ada pada vaksinasi yang harus dikebut dan bansos yang perlu diperbaiki sumber datanya. Kalau data tidak tepat, walaupun bisa dikoreksi, pasti tinggi ketidaktepatan dalam menyalurkannya,” ujarnya saat webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022, Rabu (24/11).
Dari sisi lain, Berly menegaskan Indonesia perlu memanfaatkan momentum perubahan ekonomi dunia ke arah green economy. “Jangan disia-siakan untuk mendorong ekonomi Indonesia yang tidak hanya semakin kuat, tapi juga semakin hijau dan inklusif terutama dari pengurangan kesenjangan antar wilayah dan tingkat pendidikan,” ucapnya.
"Kita ingin kesejahteraan bersama, yang memperkuat daya saing Indonesia di masa depan secara sustainable. Jadi tidak hanya satu tahun atau periode pendek, tidak hanya good luck tapi juga diiringi dengan good policy sehingga menjadi good economy," ucapnya.