Sabtu 27 Nov 2021 12:41 WIB

MBN Gandeng Banyak Perusahaan Pulihkan Ekonomi Pasca-Pandemi

PT MBN mempunyai 29 entitas Anak Perusahaan diseluruh Indonesia.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil membuka Simposium Kolaborasi dan Sinergi BUMN-BUMD-BUMDes Jabar di Hotel Preanger, Kota Bandung, Jumat (26/11).
Foto: Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil membuka Simposium Kolaborasi dan Sinergi BUMN-BUMD-BUMDes Jabar di Hotel Preanger, Kota Bandung, Jumat (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi, PT  Mitra Bumdes Nusantara (MBN) menggelar kegiatan Simposium Kolaborasi dan Sinergi BUMN, BUMD, dan BUMDES, di Hotel Preanger Bandung. Tema yang diangkat adalah Pemulihan Ekonomi dengan Menggerakan Ekonomi dari Desa. MBN membawa semangat sinergi dan kolaborasi dalam bentuk bisnis yang riil, mendukung pembangunan ekosistem bisnis yang kuat di desa, serta upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi dimulai dari desa. 

Semangat ini dituangkan dalam Nota Deklarasi Dukungan Bersama yang ditandatangani bersama berbagai pihak pembangun ekosistem bisnis. Yakni, Wiyoto, Direktur Utama PT Mitra Bumdes Nusantara, Gatoet Gembiro Noegroho, PT Pupuk Indonesia, Beny Riswandi, SEVP Bisnis BJB, Kurnia Fajar, Direktur Utama Agro Jabar, Herry Hermawan, Perumda Pasar Kota Bandung, Perwakilan Bumdes, serta Dicky Saromi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat. 

Menurut Direktur Utama PT Mitra Bumdes Nusantara, Wiyoto, simposium, diawali dengan paparan materi. Yakni, Peta dan Arah Pengembangan BUMDes di Jawa Barat, Peran Mitra Bumdes Nusantara dalam menggerakkan Perekonomian Desa, Model sinergi dan kolaborasi Program Makmur Agro Solusi. Serta, peran BJB dalam menggairahkan kembali perekonomian desa pasca pandemi, kemudian dilanjutkan dengan Diskusi, Gagasan Aspirasi, dan Bussiness Matching BUMDES.  

“Kegiatan ini memadukan antara Program Makmur Agrosol Kementerian BUMN dengan Project Leader yaitu PIHC, Program Petani Milenial Jawa Barat, dan Program Bumdes," ujar Wiyoto, dalam siaran persnya, Sabtu (27/11).

Sehingga, diharapkan menjadi ekosistem bisnis yang lebih kuat dan lebih besar dan saling mendukung, semata-mata untuk menggerakan perekonomian dan memberikan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi masyarakat desa. 

PT MBN, kata Wiyoto, MBN memiliki visi yaitu menjadi penggerak perekonomian pedesaan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa yang berkeadilan. Yakni, dengan mengemban 3 misi yaitu menjalankan peran sebagai agregator, melakukan usaha secara profesional dan bersinergi dengan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk berkualitas, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat desa.

Saat ini, kata dia, PT MBN mempunyai 29 entitas Anak Perusahaan diseluruh Indonesia dan 10 anak perusahaan di antaranya berada di Provinsi Jawa Barat, yaitu MDB Tempuran Karawang, MBB Sliyeg dan MBI Indramayu, MBB Buah Dua dan MBB Conggeang Sumedang, MDB Ligung Majalengka, MD Pamarican Ciamis, MDB Cisuka Tasikmalaya, MDB Intan Garut, dan MBB Warungkondang Cianjur.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan, selama dirinya memimpin tiga tahun ini, ada sekitar 1.400 BUMDes baru yang lahir. "Sehingga total ada 5021 Bumdes dari 5300 Desa,” kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat memberikan sambutan acara pembukaan Simposium Kolaborasi dan Sinergi BUMN-BUMD-BUMDes Jabar. 

Menurutnya, dalam dua tahun mendatang akan dikebut pembentukan BUMDes. Sehingga, semua Desa di Jawa Barat punya BUMDes. Setelah BUMDes terbentuk diharapkan akan ada lompatan dan dibikin leveling, kalau BUMDes bintang 2 omzet di bawah Rp 10 juta sedang kalau bintang 5 omzet diatas Rp 1 miliar. 

“Supaya omzet bintang 5 kami mengajak kolaborasi BUMD dan BUMN khususnya disektor pangan, hari hadir PT Mitra Bumdes Nusantara yang merupakan anak perusahaan 7 BUMN yang akan menjadi pembina dan pembeli dari produk2 BUMdes,” katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement