REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama bupati/wali kota se-Jabar menanam 10 juta bibit pohon di sejumlah lahan kritis. Penanaman dilakukan secara simbolis di area bantaran anak Sungai Ciliwung di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Selasa (30/11).
Ridwan Kamil pun mendorong semua pihak supaya penanaman pohon dilakukan secara masif di berbagai daerah, khususnya di lahan kritis karena berpotensi menyebabkan bencana."Di Jabar, kita berlomba-lomba menanam pohon," ujar Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil.
Pemprov Jabar juga telah menggagas program Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon. Emil menyebut, hingga akhir November ini, program tersebut sudah tercapai, bahkan melebihi target yang ditetapkan, yakni 52 juta bibit pohon.
"Saya menargetkan dalam dua tahun 50 juta pohon tertanam. Alhamdulillah, berkat sumbangan Astrazeneca juga hari ini sudah tertanam, bahkan terlewati, yaitu 52 juta pohon tertanam," kata Emil.
Astrazeneca, melalui program Az Forest, turut berpartisipasi dalam Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon di Jabar. Perusahaan tersebut telah menanam 10 juta bibit pohon di sejumlah lahan kritis di Jabar, termasuk penanaman yang dilakukan hari ini.
"Astrazeneca punya program juga menanam 50 juta bibit pohon, 40 persennya atau 20 juta pohonnya ditanam di Indonesia, bahkan 10 jutanya di Jabar. Ini menunjukkan kalau kita kompak dan bersemangat, akan menghasilkan," kata Emil.
Tercapainya target 50 juta bibit pohon ini juga tak lepas dari kemudahan yang diberikan Dinas Kehutanan Jabar selaku pelaksana program. Melalui aplikasi Simantri Bibit (Sistem Infomasi Kontribusi Bibit Jawa Barat), masyarakat tak perlu repot mencari bibit pohon dan lokasi lahan.
Simantri Bibit menyediakan layanan menu penyediaan bibit pohon dan lahan yang akan dipilih. Penanaman pun dilakukan oleh petugas Dinas Kehutanan, yang selanjutnya dilaporkan kepada masyarakat.
"Yang mau menyumbang pohon, tapi tidak mau ribet, silakan masuk ke aplikasi Simantri Bibit, kita permudah urusannya. Dengan begitu, hanya dalam hitungan waktu kita dapat menghijaukan lagi lahan kritis," kata Emil.