REPUBLIKA.CO.ID, —Para nabi dan rasul adalah manusia-manusia pilihan Allah ﷻ. Mereka mengemban risalah agar manusia dimuka bumi beriman kepada Allah ﷻ dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun.
Dalam Alquran surat Maryam ayat ke-58 dijelaskan bahwa para nabi itu adalah orang-orang yang mendapat nikmat dari Allah ﷻ.
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Mahapemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ), Ustadz Dr Syahrullah Iskandar, menjelaskan bahwa yang dimaksud nikmat dalam ayat tersebut adalah kedudukan, karunia, dan keutamaan sebagai nabi dan rasul.
Sebab kedudukan sebagai nabi dan rasul tidak bisa dicapai oleh usaha-usaha manusia, semisal dengan ibadah atau lainnya.
Kedudukan nabi dan rasul adalah langsung dari Allah ﷻ. Dan Allah ﷻ telah menentukannya dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad ﷺ sebagai penutup para nabi dan rasul.
Setiap nabi mempunyai keutamaannya tersendiri yang patut diteladani oleh umat Islam. Misalnya saja Nabi Idris yang dikenal sebagai nabi yang cerdas dan mengajarkan ilmu-ilmu pada kaumnya.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Babi Haram Dikonsumsi Menurut Islam
Atau Nabi Nuh yang gigih mengajak kaumnya beriman, dan Nabi Ibrahim yang tabah dalam menjalankan misi kerasulannya dan lainnya. "Dan Rasulullah ﷺ itu menghimpun keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh nabi-nabi yang lain. Misalnya keutamaan nabi ibrahim, kesabaran nabi Ibrahim ketika berdakwah, ketegasan yang dimiliki Nabi Musa, kemudian etika, akhlak dan santunnya Nabi Isa, itu ada pada diri Nabi Muhammad ﷺ," kata Ustadz Syahrullah saat mengisi kajian virtual Jamaah halaqah tafsir PSQ di Masjid Bayt Alquran beberapa waktu lalu.