Jumat 03 Dec 2021 14:09 WIB

Panen Zaitun, Tradisi Pembawa Sukacita Warga Palestina

Festival panen zaitun mereka alasan untuk bernyanyi dan menari.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Panen Zaitun, Tradisi Pembawa Sukacita Warga Palestina. Zaitun terlihat setelah dipetik petani saat musim panen di Kota Gaza, Gaza pada 2 Oktober 2018.
Foto: Anadolu Agency
Panen Zaitun, Tradisi Pembawa Sukacita Warga Palestina. Zaitun terlihat setelah dipetik petani saat musim panen di Kota Gaza, Gaza pada 2 Oktober 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Festival panen zaitun saat musim gugur di Gaza, Palestina adalah sebuah tradisi kuno yang menyatukan warga di negara tersebut. Momen ini memberi mereka alasan untuk bernyanyi dan menari, meski di bawah bayang-bayang penjajahan Israel.

Seorang warga, Abu Jamal Abu Tuaimah sangat antusias ketika berbicara tentang festival panen zaitun yang menandai awal musim di Jalur Gaza. Untuk seorang berusia 60 tahun yang tinggal di salah satu zona paling militeristik di dunia, kesempatan untuk kegembiraan murni jarang terjadi. Namun setiap Oktober datang, Tuaimah menjadi salah satu peserta pesta dan perayaan.

Baca Juga

Kebahagiaan ini juga terjadi pada ribuan orang Palestina lainnya. Bagi mereka, zaitun bukan hanya buah, tetapi motif utama perjuangan berkelanjutan untuk hidup dengan kebebasan dan martabat.

Di sekitar tanaman zaitun yang tersebar di Gaza, musim panen mengubah penduduk menjadi penyanyi, dan penyair. Pekerjaan yang biasanya melelahkan menjadi kumpul keluarga yang menyenangkan.

Festival itu dimulai pagi-pagi sekali ketika para petani dan keluarga mereka pergi ke kebun dan menghabiskan waktu berjam-jam mengerjakan cabang-cabang pohon zaitun yang berbonggol, mengocok buah-buahan ke dalam keranjang dan ke terpal. Mereka memanen dengan tangan atau dengan tongkat panjang bercabang yang dapat memotong dahan hingga bersih dalam sekali jalan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement