Jumat 03 Dec 2021 15:25 WIB

In Picture: Kerajinan Aksesori dari Olahan Tepung

Menurut pengrajin, mereka bisa mengekspor sedikitnya 5.000 buah aksesori per bulan..

Red: Mohamad Amin Madani

Perajin Ika Dewi mengeringkan aksesori pakaian dari olahan tepung maizena (clay) buatannya di rumah produksi Moms Clay, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/12/2021). Menurut pengrajin, mereka bisa mengekspor sedikitnya 5.000 buah aksesori per bulan ke Amerika Serikat, Australia, dan Eropa dengan harga 8 USD hingga 24 USD per lusin (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Seorang pengrajin, Ika Dewi, mengeringkan aksesori pakaian dari olahan tepung maizena (clay) buatannya di rumah produksi Moms Clay, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/12/2021). Menurut pengrajin, mereka bisa mengekspor sedikitnya 5.000 buah aksesori per bulan ke Amerika Serikat, Australia, dan Eropa dengan harga 8 USD hingga 24 USD per lusin. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Pengrajin Ika Dewi (tengah) bersama karyawannya membuat aksesori pakaian dari olahan tepung maizena (clay) di rumah produksi Moms Clay, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/12/2021). Menurut pengrajin, mereka bisa mengekspor sedikitnya 5.000 buah aksesori per bulan ke Amerika Serikat, Australia, dan Eropa dengan harga 8 USD hingga 24 USD per lusin. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Perajin Ika Dewi mengeringkan aksesori pakaian dari olahan tepung maizena (clay) buatannya di rumah produksi Moms Clay, Malang, Jawa Timur, Jumat (3/12/2021).

Menurut pengrajin, mereka bisa mengekspor sedikitnya 5.000 buah aksesori per bulan ke Amerika Serikat, Australia, dan Eropa dengan harga 8 USD hingga 24 USD per lusin

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement