Senin 06 Dec 2021 13:36 WIB

Siswa SMP di Temanggung Gelar Aksi Peduli Semeru

Aksi peduli Semeru digelar saat istirahat di tengah siswa mengikuti kegiatan PAS.

Sejumlah warga tiba di pengungsian di SDN Supiturang 04 Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/12/2020). Warga mengungsi setelah terjadi banjir lahar Gunung Semeru akibat hujan turun deras di kawasan tersebut.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Sejumlah warga tiba di pengungsian di SDN Supiturang 04 Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/12/2020). Warga mengungsi setelah terjadi banjir lahar Gunung Semeru akibat hujan turun deras di kawasan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Para siswa, guru, dan karyawan SMP Negeri 6 Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar aksi Peduli Semeru. Aksi ini untuk menggalang dana yang akan disumbangkan kepada masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kepala SMPN 6 Temanggung Muhammad Bani Sukron di Temanggung, Senin (6/12) mengatakan aksi peduli Semeru merupakan gerakan untuk peduli kepada warga terdampak bencana alam yang terjadi di Lumajang, akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12). Aksi peduli Semeru digelar saat istirahat di tengah siswa mengikuti kegiatan penilaian akhir semester (PAS). 

Baca Juga

Para siswa, guru dan karyawan berkumpul di halaman sekolah, kemudian mereka memasukkan uang sumbangan ke dalam kotak yang dibawa oleh beberapa siswa. Sukron mengatakan gerakan seperti ini memang sudah dibudayakan di SMP Negeri 6 Temanggung untuk membangun kepedulian, menumbuhkan rasa kemanusiaan kepada sesama yang sedang mengalami musibah.

Ia menyampaikan bentuk gerakannya adalah menggali sumbangan dalam bentuk uang dari kelas 7,8, dan kelas 9, karena saat ini sedang PAS yang pelaksanaannya tidak bersamaan, maka gerakan sosial ini dilaksanakan selama tiga hari, Senin, Selasa, dan Rabu.

Ia menuturkan hasil pengumpulan dana ini nanti akan disalurkan melalui lembaga/instansi yang nanti juga akan memberikan sumbangan ke Lumajang. Sukron berharap selain untuk meringankan beban beban warga Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru, kegiatan ini juga merupakan pendidikan karakter untuk menumbuhkan rasa empati, rasa peduli, dan gotong-royong. "Bagi anak-anak ini merupakan pendidikan karakter yang sangat baik untuk memberikan kesempatan kepada mereka menumbuhkan kepedulian kepada sesama. Hal utama dalam penguatan pendidikan karakter itu adalah gotong-royong yang bisa mendorong mereka semangat untuk peduli kepada sesama," katanya.

Seorang siswa SMP Negeri 6 Temanggung Sandrina Aurelia menyatakan prihatin atas musibah yang dialami masyarakat Lumajang akibat erupsi Gunung Semeru. "Akibat erupsi tersebut warga harus mengungsi dan rumah mereka ada yang rusak bahkan bencana tersebut juga menelan korban. Oleh karena itu kami rela menyedekahkan uang saku kami untuk membantu saudara-saudara kami yang tengah mengalami bencana," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement