Senin 06 Dec 2021 16:04 WIB

Jembatan Penghubung ke Objek Wisata Senggigi Nyaris Ambruk

Jembatan Meninting nyaris ambruk setelah diterjang banjir bandang sejak Senin pagi.

Hujan deras yang mengguyur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengakibatkan banjir di sejumlah titik.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Hujan deras yang mengguyur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengakibatkan banjir di sejumlah titik.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Jembatan Meninting penghubung Kota Mataram ke objek wisata Senggigi di Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat nyaris ambruk. Ini setelah daerah itu diterjang banjir bandang sejak Senin pagi.

Dari pantauan, jembatan tersebut mengalami keretakan akibat tanah longsor yang digerus air banjir bandang. Posisi retak itu berada di ujung jembatan yang mengarah ke Kota Mataram.

Baca Juga

Bahkan tiang listrik yang berada di atas jembatan tersebut turut roboh termasuk dengan kabelnya. Akibatnya jembatan tersebut ditutup sementara oleh pihak kepolisian.

Bagi pengguna kendaraan yang akan menuju Kota Mataram atau sebaliknya harus menggunakan jembatan kedua yang berada di atas. Petugas terlihat sibuk mengatus arus lalu lintas.

"Kejadian jembatan nyaris ambruk terjadi sejak Senin (6/12) pagi saat hujan turun lebat dan disusul banjir bandang," kata Amak Amat.

Sebelumnya, air setinggi satu meter menggenangi rumah warga di dusun Dopang, Desa Dopang Gungsari, Lombok Barat.Air setinggi satu meter tersebut menyebabkan sembilan rumah terendam air.

Selain itu, banjir tersebut juga memutuskan jalan penghubung antara desa Dopang dan desa Tamansari Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat. Hasil pantauan pada Senin, sembilan rumah warga di desa Dopang terendam banjir. Evakuasi barang-barang pun terus dilakukan secara gontong royong dengan dibantu oleh beberapa aparat kepolisian.

"Setidaknya ada sembilan KK dan sembilan rumah warga di sini yang terendam banjir ini. Dan hingga saat ini kita masih evakuasi barang-barang milik warga secara gontong royong," kata Dedy Irawan, salah satu anggota Bhabinkamtibmas.

Dedy juga mengatakan, untuk mengantisipasi banjir susulan, sebagian warga yang rumahnya terendam banjir harus diungsikan. Mengingat curah hujan yang hingga kini terus meningkat.

"Untuk warga yang rumahnya terendam banjir, saat ini kita ungsikan dulu, soalnya hujannya ini kayaknya belum selesai-selesai, takut ada banjir susulan," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement