Kamis 09 Dec 2021 14:06 WIB

Kelab Malam dan Pub di Australia Jadi Lokasi Penyebaran Covid

Puluhan orang yang menghadiri pub di Sydney dites positif virus Corona.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Penyebaran virus Corona terjadi di kelab-kelab malam dan pub-pub di kota-kota terbesar di Australia. Negeri Kanguru juga melaporkan tiga kasus varian Omicron yang muncul di sebuah pesta kapal pesiar. Petugas medis pemerintah pun segera melakukan pelacakan.

Sejak bulan Oktober lalu Pemerintah Australia mulai melonggarkan peraturan pembatasan sosial usai kota-kota terbesar di negara itu ditutup selama empat bulan untuk menahan penyebaran virus Corona varian Delta. Keputusan melonggarkan peraturan diambil ketika angka vaksinasi mencapai target pemerintah.

Baca Juga

"Baru-baru ini kami melihat peningkatan penularan di veneu-venue sosial besar dan tentu saya berkontribusi pada faktor peningkatan kasus," kata Deputi Kepala Petugas Kesehatan Negara Bagian New South Wales Marianne Gales, di Twitter, Kamis (9/12).

Puluhan orang yang menghadiri pub di Sydney dites positif virus Corona. Petugas medis sedang menunggu hasil tes genom untuk mengetahui apakah ada yang terinfeksi varian Omicron.

Angka kasus infeksi harian Covid-19 meningkat saat peraturan pembatasan sosial di New South Wales dilonggarkan. Pada Kamis (9/12) Sydney melaporkan 420 kasus infeksi baru, tertinggi dalam dua bulan terakhir, sebagian besar infeksi varian Delta.

Namun angka infeksi varian Omicron juga merangkak naik di Australia. Negeri Kanguru melaporkan kasus pertama varian tersebut pekan lalu. Kini Australia sudah mendeteksi 50 kasus termasuk tiga kasus di pesta kapal pesiar.

Varian ini berpotensi lebih menular dibandingkan varian sebelumnya walaupun tanda-tanda awal menunjukkan gejala yang ditimbulkan lebih ringan. Tidak ada dari 151 orang yang terinfeksi varian Omicron di New South Wales yang harus dirawat inap.

Australia dinilai cukup baik dalam menanggulangi pandemi virus korona dibandingkan negara-negara lain. Negeri Kanguru hanya melaporkan 224 ribu kasus infeksi dan 2.082 kasus kematian. Keberhasilan Australia didorong keputusan menutup perbatasan sejak Maret 2020.

Namun karena perbatasan ditutup aliran imigran dengan keterampilan menurun drastis. Sehingga bisnis-bisnis kekurangan pegawai. Tren ini diperparah dengan rendahnya angka kelahiran penduduk yang mencapai titik terendahnya tahun lalu.

Berita Terkait Kaitkan Berita

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement