REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meeting digelar mulai hari ini, Kamis (9/12) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Pertemuan yang berlangsung hingga esok, Jumat (10/12) ini akan membahas enam mata agenda.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari menyampaikan, Indonesia siap dan bangga menggelar pertemuan Presidensi G20. Pertemuan jalur keuangan akan fokus dilaksanakan di Bali dan jalur Sherpa yang membahas isu non-keuangan fokus di Jakarta.
"Pertemuan ini dilaksanakan berjenjang dari mulai level deputi, menteri, hingga para pemimpin dunia yang akan menghadirkan deklarasi serta kominike nanti dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahun 2022," kata Rahayu.
Indonesia memiliki kebanggaan untuk menjadi tempat lahirnya keputusan-keputusan penting yang akan berdampak pada keberlangsungan perekonomian dunia. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga dapat mengangkat satu agenda besar untuk dibahas di level global tersebut.
Pertemuan level deputi menegaskan kembali komitmen Presidensi G20 yang saat ini dipimpin Indonesia atas sejumlah isu dunia. Dengan mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger", jalur keuangan Presidensi G20 membahas topik-topik prioritas.
Enam topik prioritas tersebut adalah pemulihan ekonomi global serta strategi keluar dari pandemi dengan mulus, arsitektur finansial internasional, regulasi sektor keuangan dan inklusi keuangan, keuangan berkelanjutan, infrastruktur investasi, dan perpajakan dunia.