REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pandemi Covid-19 yang bermula pada penghujung tahun 2019 telah mengubah arah sosial ekonomi global secara signifikan. Salah satu basis perekonomian negeri, serta tempat bernaung sebagian besar pelaku ekonomi, yang menjadi prioritas pemulihan ekonomi Indonesia adalah UMKM. Dengan peranan penting bagi perekonomian dalam negeri, UMKM menjadi salah satu jawaban dalam pemulihan ekonomi pasca krisis. Tak dapat dimungkiri, pemulihan roda perekonomian negara sangat mengandalkan kinerja dan kesinambungan dari sektor dalam negeri. UMKM berfungsi sebagai dinamisator perekonomian Indonesia, dan menjadi tumpuan untuk memperoleh pendapatan bagi sebagian besar masyarakat.
Untuk melengkapi upaya pemulihan ekonomi, diperlukan faktor pendukung serta strategi pembangunan daerah. Pengembangan usaha rakyat dengan mengembangkan kearifan lokal, promosi, teknologi informasi dan media sosial, juga bantuan modal menjadi beberapa kunci utama dalam reorientasi paradigma dan pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM. Destinasi wisata, Tumpeng Menoreh, yang hadir di tengah pandemi telah berhasil membantu perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan Kabupaten Magelang, Kulon Progo dan Purworejo (Gelangprojo). Sebagai sentra UMKM, baik produk maupun jasa, Tumpeng Menoreh secara pasti membangun kesejahteraan masyarakat di 3 Kabupaten yang secara keseharian telah hidup berdampingan.
Erix Soekamti sebagai penggagas Tumpeng Menoreh menyatakan bahwa pembangunan tujuan wisata ini juga melibatkan masyarakat dan warga setempat yang dinamakan Komunitas Gelangprojo.
“Jadi, Gelangprojo membuat zona secara mandiri. Artinya tanpa bantuan pemerintah, dan kita swadaya. Kita berusaha membuat zona agar tidak bertabrakan dan semua dapat bersinergi dengan cara membuat zona sesuai potensinya,” terang Erix Soekamti, kata dia, Sabtu (11/12).
Sebagai salah satu destinasi wisata self-healing yang berbasis alam dengan mengintegrasikan wisata edukasi, petualangan, dan kuliner telah membawa Tumpeng Menoreh menjadi salah satu wisata pilihan di Jawa Tengah. Dengan pembangunan fisik Tumpeng Menoreh yang terus dikembangkan, sesuai dengan perkembangan zaman, maka usaha rakyat perlu mendapatkan dukungan digitalisasi dan teknologi informasi. Kesadaran akan digitalisasi dirasa akan mampu membawa UMKM untuk mempunyai daya saing dan dikenal secara luas.
Melalui kerjasama dengan Telkom Indonesia, khususnya Enterprise and Business Service, pembangunan infrastruktur digital seperti ketersediaan jaringan internet dan penunjang bisnis melalui aplikasi MySooltan diharapkan dapat menjawab tantangan UMKM di daerah Tumpeng Menoreh untuk bisa lebih dikenal, hingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Telkom Indonesia berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, dan juga mendukung masyarakat untuk menjadi lebih maju melalui upaya pembangunan infrastruktur teknologi dan informasi,” ujar Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia, Edi Witjara.
Dalam kunjungan ke Tumpeng Menoreh, ia bersama Erix Soekamti, terjun dan melakukan dialog dengan pelaku UMKM di sekitar Tumpeng Menoreh.
Mereka adalah produsen susu kambing etawa, gula aren, teh sangrai, kopi Benowo, kopi Menoreh, madu, aneka produk menu makanan, serta pengusaha jeep. Edi Witjara dan Erix Soekamti juga memilih menggunakan moda transportasi jeep, yang merupakan usaha masyarakat sekitar. Tak dapat dimungkiri, Tumpeng Menoreh sebagai salah satu tujuan wisata juga memberi dampak secara ekonomi bagi warga masyarakat di area sekitar Magelang.
"Usaha pemulihan ekonomi dalam negeri, khususnya yang terkait dengan industri pariwisata, juga tak dapat dipisahkan dari keberadaan UMKM,” kata Edi Witjara.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa pembangunan sistem pedesaan inklusif merupakan salah satu solusi. Pertumbuhan ekonomi harus berimbang dengan upaya pemberdayaan dan dukungan bagi masyarakat. “Perpaduan agrobisnis dan agroindustri harus menjadi model pembangunan pedesaan, pemberdayaan masyarakat dan modernisasi pertanian,” tambahnya lagi. Ia percaya bahwa sinergi multi sektor akan dapat menjadi landasan masyarakat yang berdikari.