Senin 13 Dec 2021 16:46 WIB

Terminal Lebak Bulus Gandeng TNI-Polri Antisipasi Lonjakan Jumlah Penumpang

Petugas terminal memastikan perketat prokes guna menghindarkan penyebaran Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas Dinas Perhubungan DKI memeriksa kendaraan bus (ram-check) di Terminal Bus Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Petugas Dinas Perhubungan DKI memeriksa kendaraan bus (ram-check) di Terminal Bus Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Terminal Lebak Bulus , melakukan sejumlah persiapan menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi lonjakan jumlah penumpang. Kepala Terminal Lebak Bulus, Hernanto Setiawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk mengantisipasi apabila terjadi lonjakan jumlah penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru 2022.

"Kita sudah persiapkan segala sesuatu. Kita koordinasi dengan TNI-Polri, untuk antisipasi kepadatan-kepadatan bilamana terjadi lonjakan," kata Hernanto di Jakarta Selatan, Senin (13/12).

Baca Juga

Selain berkoordinasi dengan TNI-Polri, kata Hernanto, petugas terminal juga memastikan memperketat protokol kesehatan (prokes) guna menghindarkan adanya penyebaran Covid-19. Hernanto mengatakan, nantinya ada pengawas untuk memastikan pengawasan prokes berjalan dengan baik.

Di sisi lain, kondisi penumpang hingga saat ini belum mengalami peningkatan signifikan kendati beberapa pekan terakhir PPKM DKI Jakarta berada pada Level 1. Hal itu sepertinya dimanfaatkan penumpang untuk pulang kampung.

"Saat ini, menjelang Natal dan Tahun Baru kita pantau di lapangan, masih berkisar rata-rata 100-150 orang per hari. Artinya masih stabil, belum ada lonjakan signifikan. "Untuk calon penumpang tetap nomor satu adalah prokes dan juga menjaga jarak. Lalu persyaratan perjalanan terutama antigen dan vaksin," kata Hermanto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement