REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Terminal Bus Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mencatat lonjakan jumlah penumpang pada Selasa (4/5), sebanyak 695 orang. Jumlah penumpang jelang pelarangan mudik mulai 6 Mei besok, naik dua kali lipat lebih jika dibandingkan hari-hari normal rata-rata 200 orang per hari.
"Pemudik pada Selasa lalu yang tertinggi dan kami akan terus pantau sampai malam," kata Kepala Satuan Pelaksana Terminal Bus Lebak Bulus Hernanto Setiawan di Jakarta Selatan, Rabu (5/5).
Hernanto menjelaskan operasional terminal lintas itu akan tutup pukul 20.00 WIB. Sementara itu, sehari menjelang periode larangan mudik, terminal yang dikenal juga dengan nama Terminal Pasar Jumat itu masih dipadati calon pemudik.
Hernanto menjelaskan sebagian besar tujuan pemudik adalah kota di Jawa Barat seperti Cirebon dan Kuningan, kemudian Jawa Tengah di Jepara, Kudus dan Semarang. Selanjutnya, menuju Madura dan Padang di Sumatera Barat.Rata-rata jumlah bus yang berangkat mencapai hingga 70 bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Hernanto menambahkan lonjakan pemudik melalui melalui terminal lintas provinsi mulai meningkat sejak Sabtu (1/5) hingga Selasa (4/5) dengan total jumlah yang berangkat sementara mencapai 1.911 orang. Terminal Bus Lebak Bulus pada masa larangan mudik akan tutup mulai 6 sampai 17 Mei 2021.
Penutupan itu menyesuaikan dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengeluarkan aturan tambahan terbaru yang termuat dalam Adendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021. Adendeum itu terkait peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan upaya pengendalian penyebaran Covid-19 selama Bulan Suci Ramadhan 2021.
Pemerintah melarang layanan angkutan mudik semua moda transportasi pada 6 sampai 17 Mei 2021. Sebelum mudik dilarang, pemerintah memberlakukan pengetatan pelaku perjalanan mulai 22 April hingga 5 Mei 2021 dan 18-24 Mei 2021.