REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- BMH Perwakilan Sumatera Utara menggelar event berkah religi berupa Doa Untuk Negeri. Kegiatan itu dipusatkan di Pesantren Hidayatullah Deli Serdang, Jumat (10/12).
Event bertajuk “Doa Untuk Negeri bersama Gubernur Sumatera Utara dan 1.000 Santri Qur'an” tersebut juga dirangkai dengan penyaluran nasi bungkus yang dilaksanakan di 11 kabupaten/kota di Sumatera Utara.
"Kegiatan doa bersama ini sebagai ikhtiar BMH bersama santri sebagai anak bangsa untuk berkontribusi kepada negerinya," terang Lukman BAMS, ketua BMH Perwakilan Sumut dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, kegiatan itu sengaja dilakukan di hari Jumat sore agar doa tersebut terkabul. Hal itu sesuai pesan Nabi bahwa bila seorang Muslim memohon kepada Allah niscaya akan dikabulkan. Disamping itu, Santri Quran memiliki nilai spiritual yang kuat, karena mereka punya kebiasaan berinteraksi kepada Quran, sehingga sangat mungkin doa-doa mereka terkabul.
Dalam event yang pertama digelar bagi ribuan Santri Qur'an BMH ini sejatinya akan dihadiri secara virtual oleh Gubernur Sumatera Utara, namun saat acara bertepatan mendampingi pejabat dari Jakarta dalam kunjungan dinas ke beberapa daerah.
Kegiatan ini disambut sangat antusias oleh pesantren dan rumah Quran yang ada di Sumatera Utara. Seperti yang d tuturkan oleh Ustadz Rudi dari Pesantren Aqshal Madinah Nias. “Kita biasa berdoa, namun mendoakan negeri ini tak terpikirkan, padahal ini juga penting. Sehingga gelaran yang diiniiasi BMH ini, sangat bermanfaat. Apalagi di berbagai daerah terjadi bencana alam yang menelan korban,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ustadz Jupri Solin, guru Quran di Karo juga sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, di negeri ini banyak hal yang memprihatinkan, kondisi moral masyarakat yang tereduksi akibat pandemi yang dampaknya masih dirasakan. Pun, terjadinya bencana di beberapa daerah. Itu semua takdir-Nya.
“Namun optimisme kita, takdir itu bisa berubah melalui doa. Nah, acara doa untuk negeri ini sangat potensial menjadikan negeri ini kembali damai dan sejahtera,” tutur guru Quran yang juga dai pembina mualaf di Tana Karo.
Kegiatan dilaksanakan secara offline di setiap lokasi. Ada 1.027 santri dari 19 Rumah Quran dan 11 pesantren di 11 kabupaten/kota Sumatera Utara yang turut melaksanakan event tersebut secara serentak. “Ribuan santri tersebut semakin bahagia penuh gembira, karena kegiatan ini di rangkai dengan penyaluran sedekah nasi bungkus,” kata Lukman.