Rabu 15 Dec 2021 15:58 WIB

Januari-November 2021, Surplus Neraca Dagang Tembus 34,32 Miliar Dolar AS

Capaian surplus Januari-November merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melintasi tumpukan peti kemas di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (29/11). Neraca perdagangan selama Januari-November 2021 tercatat surplus 34,32 miliar dolar AS.
Foto: ANTARA/Reno Esnir/rwa.
Pekerja melintasi tumpukan peti kemas di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (29/11). Neraca perdagangan selama Januari-November 2021 tercatat surplus 34,32 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neraca perdagangan selama Januari-November 2021 tercatat surplus 34,32 miliar dolar AS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat capaian surplus tersebut merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Pada periode sama tahun 2016 lalu, surplus dagang tercatat hanya 8,43 miliar dolar AS. Setahun berikutnya naik menjadi 12,08 miliar dolar AS. Adapun pada 2018 dan 2019 masing-masing defisit 7,62 miliar dolar AS dan 3,51 miliar dolar AS.

Baca Juga

Adapun pada 2020 lalu, surplus dagang di periode yang sama mencapai 19,52 miliar dolar AS. "Surplus dagang ini cukup besar dan bila dibanding tahun-tahun yang lalu kenaikannya cukup besar," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (15/12).

Ia menyampaikan, nilai ekspor sepanjang Januari-November 2021 tercatat sebesar 209,1 miliar dolar AS, naik 42,6 persen dari periode sama tahun lalu yang mencapai 146,6 miliar dolar AS.

Khusus ekspor migas mencapai 11,1 miliar dolar AS. Adapun di sektor nonmigas, ekspor pertanian mencapai 3,8 miliar dolar AS, ekspor industri pengolahan 160 miliar dolar AS, serta ekspor tambang dan lainnya mencapai 34 miliar dolar AS.

Adapun impor nilainya lebih kecil dari ekspor yakni 174,8 miliar dolar AS. Berdasarkan penggunaan barang, impor barang konsumsi mencapai 17,6 miliar dolar AS. Sementara itu impor bahan baku/penolong senilai 131,7 miliar dolar AS dan impor barang modal sebesar 4,2 miliar dolar AS.

Khusus periode November, BPS mencatat neraca perdagangan surplus sebesar 3,51 miliar dolar AS. Mengutip data BPS, meski surplus masih dicapai, terdapat penurunan nilai surplus dari bulan Oktober yang sempat mencatat rekor hingga 5,74 miliar dolar AS.

Berdasarkan komoditasnya, surplus dagang pada bulan November lalu berasal dari bahan bakar dan mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72). "Ini adalah penyebab atau penyumbang surplus november 2021," kata Margo dalam konferensi pers, Rabu.

Nilai ekspor november 2021 mencapai 22,84 miliar dolar AS. Angka itu naik 3,69 persen secara bulanan (month to month/mtm) juga melonjak 49,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Secara eskpor total maupun ekspor khusus nonmigas selalu di atas 2020 dan 2019. Harapannya kinerja ekspor kita dari bulan ke bulan terus naik dan ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement