REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengatakan negaranya mengalami kekurangan pasokan vaksin Covid-19. Dia menyebut telah menjalin kontak langsung dengan beberapa produsen vaksin guna mengamankan suplai.
“Kami kekurangan vaksin untuk kuartal pertama (2022) dan saya telah bekerja selama beberapa hari untuk memperbaikinya,” kata Lauterbach dalam wawancara dengan stasiun televisi ARD pada Selasa (14/12) malam.
Dia berharap dapat mengumumkan kabar positif terkait hal itu dalam beberapa hari mendatang. “Tapi memang benar bahwa kami memiliki terlalu sedikit vaksin dan itu mengejutkan banyak orang ketika kami melakukan inventarisasi, termasuk saya sendiri,” ujarnya.
Terkait penyebaran Omicron, Lauterbach mengatakan tidak mungkin menangkal varian baru itu sepenuhnya. Apalagi mengingat varian tersebut sangat menular. Dia menyerukan lebih banyak warga yang telah divaksinasi lengkap untuk memperoleh dosis booster.
“Kita dapat berasumsi bahwa vaksinasi hanya bekerja sangat baik terhadap varian Omicron setelah suntikan booster. Laju penyuntikan booster dan terutama jumlah mereka yang tak divaksinasi akan menentukan,” kata Lauterbach.
Dibandingkan negara maju lainnya, tingkat vaksinasi Jerman masih terbilang kurang berhasil. Hanya 69,7 persen populasi di sana yang sudah divaksinasi lengkap. Sejauh ini Jerman sudah melaporkan 6,63 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 107 ribu jiwa.