Kamis 16 Dec 2021 06:24 WIB

Gempa di NTT, 504 Rumah di Selayar Sulawesi Selatan Rusak

Gempa di NTT berdampak pada empat kecamatan di Sulawesi Selatan.

Sebanyak 504 unit rumah mengalami kerusakan dan tujuh orang dilaporkan terluka di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, usai dampak getaran gempa bumi magnitudo 7,4 di Laut Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12). (Foto: Ilustrasi)
Foto: istimewa/tangkapan layar
Sebanyak 504 unit rumah mengalami kerusakan dan tujuh orang dilaporkan terluka di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, usai dampak getaran gempa bumi magnitudo 7,4 di Laut Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12). (Foto: Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak 504 unit rumah mengalami kerusakan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, usai dampak getaran gempa bumi magnitudo 7,4 di Laut Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12). Selain itu, tujuh orang dilaporkan terluka akibat gempa di wilayah tersebut.

"Informasi terbaru, ada tiga luka ringan, dua luka berat di Kecamatan Pasilambena, dan dua orang luka ringan di Kecamatan Pasimarannu, sudah tujuh korban. Satu luka berat patah lengan, dan satu orang kondisi koma dirujuk ke Kota Selayar karena tertimpa material bangunan," ujar Kepala BPBD Selayar Ahmad Ansar saat dikonfirmasi, Rabu (15/12).

Baca Juga

Korban yang mengalami koma tersebut, diketahui warga dari Pulau Madu, Kecamatan Pasilambena bernama Syarif Kamba. Saat ini, korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kota Kabupaten Selayar untuk mendapat penanganan medis.

Data sementara yang dikumpulkan, tercatat sebanyak 46 unit rumah mengalami rusak berat di Pasilambena. Namun belum masuk data di dua desa Garopa dan Garopa Raya karena akses komunikasi disana masih terputus akibat dampak getaran gempa.

Kemudian untuk rumah warga yang mengalami kerusakan berat di Kecamatan Pasimarannu sebanyak 232 unit, sisanya rusak ringan, dengan total keseluruhan sementara sebanyak 504 unit rumah. Data laporan sementara dari BPBD Selayar, terdapat dua kecamatan terdampak paling parah yakni Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. 

Jumlah warga terdampak di Kecamatan Pasimarannu sebanyak 3.353 keluarga dan di Kecamatan Pasilambena sebanyak 2.158 keluarga dengan total 5.511 KK. Sedangkan jumlah data pengungsi dampak pascagempa bumi tercatat 47 titik pada dua kecamatan tersebut. 

Di Kecamatan Pasimarannu, ada 17 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi sebanyak 3.900 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Pasilambena ada 30 titik pengungsian, namun belum ada data riil jumlah pengungsi dari total jumlah penduduk secara administratif di kecamatan tersebut sebanyak delapan ribuan jiwa.

Sebelumnya, Pelaksanaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menuturkan, gempa tersebut berdampak pada empat kecamatan, Masing-masing, Kecamatan Takabonerate, Pasilambena, Pasimarannu, dan Kecamatan Pasimasunggu. Namun, hanya dua Kecamatan paling parah, yaitu Pasilambena dan Pasimarannu karena lokasi kecamatan itu terdekat dari pusat gempa. 

Ia pun telah menginstruksikan segera mendirikan dapur umum yang menjadi salah satu bantuan yang paling penting untuk memenuhi kebutuhan makan dan logistik masyarakat terdampak. "Tim medis bersegera ke lokasi termasuk membawa logistik yang sudah kita drop untuk satu ton pertama, berupa beras dan tim dapur umum bagi dua wilayah yang sangat terdampak di wilayah terdekat dari pusat gempa di NTT," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement