Kamis 16 Dec 2021 09:10 WIB

Nilai Ekspor Sawit Tembus 29,5 Miliar Dolar AS

Nilai ekspor tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mengumpulkan Tandan Buah Segar (TBS) sawit (ilustrasi). Ekspor sawit periode Januari-Oktober 2021 mencapai 28,9 juta ton dengan nilai tembus 29,5 miliar dolar AS.
Foto: Antara/Akbar Tado
Pekerja mengumpulkan Tandan Buah Segar (TBS) sawit (ilustrasi). Ekspor sawit periode Januari-Oktober 2021 mencapai 28,9 juta ton dengan nilai tembus 29,5 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyampaikan, capaian nilai ekspor sawit periode Januari-Oktober 2021 mencapai 28,9 juta ton dengan nilai tembus 29,5 miliar dolar AS. Gapki menyatakan, nilai ekspor tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono, mengatakan, volume ekspor sawit periode November-Desember 2021 diperkirakan mencapai 6 juta ton sehingga total ekspor 2021 diproyeksi tembus 34,9 juta ton. Volume tersebut sekitar 900 ribu ton lebih besar dari ekspor 2020 yang mencapai 34 juta ton.

Baca Juga

Sementara itu, harga minyak sawit November-Desember 2021 diperkirakan akan melandai tapi masih sangat memungkinkan di atas 1.300 dolar AS per ton. Adapun harga sawit hingga Oktober lalu telah mencapai 1.367 dolar AS per ton, naik dari posisi September yang sebesar 1.236 dolar AS per ton.

"Dengan perkiraan harga dan volume ekspor, nilai ekspor sawit 2021 akan sangat mungkin mencapai lebih dari 35 miliar dolar AS," kata Mukti dalam Siaran Pers Gapki, Rabu (15/12).

Mukti mengatakan, selama Oktober, kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan Mesir sebesar 165,1 ribu ton. Ekspor ke China pada Oktober masih mengalami kenaikan menjadi 698,8 ribu ton. Untuk tujuan India, ekspor turun menjadi 245,6 ribu ton.

Sementara itu, sampai dengan Oktober 2021, produksi CPO mencapai 39 juta ton dan PKO mencapai 3,7 juta ton.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, produksi November dan Desember diperkirakan akan naik dengan total sekitar 8.580 ribu ton dan PKO sekitar 815 ribu ton sehingga produksi CPO 2021 diperkirakan mencapai 47.472 ribu ton dan PKO mencapai 4.482 ribu ton atau total 51.954 ribu ton.

"Dibandingkan dengan produksi CPO 2020 sebesar 47 juta ton, terjadi kenaikan produksi yang tidak signifikan yaitu sebesar 0,93 persen," ujar dia.

Adapun untuk konsumsi dalam negeri bulan Oktober mencapai 1.499 ribu ton, atau 24 ribu ton lebih rendah dibandingkan September yang sebesar 1.475 ribu ton sedangkan sampai dengan Oktober konsumsi dalam negeri mencapai 15.178 ribu ton.

Total konsumsi minyak sawit dalam negeri selama 4 bulan terakhir sedikit berfluktuasi pada level 1.460 ribu ton per bulan. Dengan asumsi total konsums pada November dan Desember sebesar 3 juta ton, maka total konsumsi 2021 diperkirakan mencapai 18.178 ribu ton atau sedikit lebih tinggi dari konsumsi tahun 2020 sebesar 17.349 ribu ton.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement