Jumat 17 Dec 2021 03:05 WIB

Perusahaan Susu Korsel Dihujat karena Iklan Wanita Jadi Sapi

Perusahaan susu terbesar Korsel, Seoul Milk, minta maaf atas iklan wanita jadi sapi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi susu. Perusahaan susu terbesar Korsel, Seoul Milk, minta maaf atas iklan wanita jadi sapi.
Foto: www.freepik.com.
Ilustrasi susu. Perusahaan susu terbesar Korsel, Seoul Milk, minta maaf atas iklan wanita jadi sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perusahaan susu terbesar Korea Selatan (Korsel) telah dipaksa untuk meminta maaf atas iklan yang menggambarkan wanita sebagai sapi. Video oleh Seoul Milk menunjukkan seorang pria diam-diam merekam sekelompok wanita di sebuah ladang, yang kemudian berubah menjadi sapi.

Setelah menghadapi reaksi publik, perusahaan menghapus iklan itu dari YouTube. Akan tetapi iklan ini telah menjadi viral setelah diunggah ulang oleh pengguna internet. Beberapa juga membandingkan perilaku pria itu dengan "molka", praktik ilegal merekam orang secara diam-diam.

Baca Juga

"Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang merasa tidak nyaman dengan iklan susu yang dirilis pada 29 bulan lalu," kata perusahaan induk Seoul Milk Koperasi Susu Seoul dalam permintaan maaf yang diunggah daring dilansir BBC, Kamis (16/12).

"Kami menerima masalah ini dengan serius dan akan melakukan tinjauan internal, dan berhati-hati untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Kami menundukkan kepala untuk meminta maaf," tambahnya.

Iklan dimulai dengan seorang pria dengan kamera berkeliaran di perdesaan. "Kami akhirnya berhasil menangkap mereka di kamera di tempat yang sangat bersih," kata suara laki-laki.

Kemudian pria tersebut bersembunyi di semak-semak, merekam sekelompok wanita yang minum dari sungai dan melakukan yoga. Ketika pria itu secara tidak sengaja menginjak ranting, ini mengejutkan para wanita yang tiba-tiba berubah menjadi sapi.

Iklan tersebut diakhiri dengan kata-kata "Air bersih, pakan organik, 100 persen Seoul Milk murni. Susu organik dari peternakan organik di alam Cheongyang yang menyenangkan". Iklan tersebut telah memicu perdebatan nasional tentang seksisme dan masalah sensitivitas gender, tetapi kritik itu tidak terbatas pada wanita yang digambarkan sebagai sapi.

Beberapa juga menyuarakan keprihatinan tentang pria yang diam-diam merekam sekelompok wanita. Untuk diketahui, kejahatan kamera mata-mata di Korea Selatan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir. Molka, yang secara harfiah berarti 'kamera rahasia', telah menjadi masalah khusus bagi wanita di Korea Selatan.

Ini bukan pertama kalinya Seoul Milk menjadi berita utama karena alasan yang salah. Pada 2003 silam, perusahaan menggelar pertunjukan di mana model telanjang saling menyemprotkan yogurt. Kepala departemen pemasaran Seoul Milk dan model yang ambil bagian dalam acara tersebut didenda karena kecabulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement