REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kevin De Bruyne mengaku masih terkendala dampak sisa Covid-19, meskipun gelandang Manchester City itu sumses mengemas dwigol saat melumat Leeds United 7-0 di Etihad, Selasa (14/12) kemarin. De Bruyne merasa ia belum kembali kondisi terbaiknya setelah sempat positif Covid-19 pada bulan lalu.
"Saya belum merasa optimal. Badan saya masih harus beradaptasi. Terkadang setelah dua atau tiga kali pacuan lari saya merasakan dampak pernah terkena Covid," katanya kepada harian Belgia Het Laatste Nieuws sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (16/12).
De Bruyne pulang ke City dari tugas membela timnas Belgia dengan hasil positif tes Covid-19 pada bulan lalu. "Saya merasa sangat sakit selama empat hari. Mirip seperti flu tapi saya tak pernah merasa seburuk itu. Hampir tiap malam demam, saya kehilangan indera penciuman dan perasa. Setelah lima hari semuanya membaik, indera saya kembali belakangan, tapi sekarang semuanya baik-baik saja," tutur De Bruyne.
"Saya sendirian selama karantina 10 hari, jadi saya berjalan dari tembok ke tembok karena sulit bagi saya untuk duduk diam. Saya memisahkan diri dari keluarga, sebab saya tidak mau menularkannya kepada istri maupun anak-anak. Cukup berat hanya melihat mereka dari pintu kaca," ujarnya menambahkan.
Namun, pemain berusia 30 tahun itu mengaku situasinya berangsur-angsur membaik meskipun musim ini ia juga dibekap cedera pergelangan kaki kambuhan. "Semuanya terus membaik. Musim ini memang demikian adanya. Saya tidak bisa mengubahnya. Saya terkena pukulan di wajah, pergelangan kaki ditendang dan kemudian positif Covid," kata De Bruyne.
"Itu semua tidak mudah dengan jadwal yang terus padat, tapi saya merasa baik-baik saja. Saya hanya melakukan yang memang harus dilakukan," ujarnya menambahkan.