Petani binaan KUR BNI menunjukan kultur jaringan tanaman hias di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
Petani binaan KUR BNI menunjukan kultur jaringan tanaman hias di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
Petani tanaman hias binaan KUR BNI melayani pembeli di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
Petani binaan KUR BNI melakukan pemotretan tanaman hias dengan kamera HP di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
Petani binaan KUR BNI melakukan perawat tanaman hias di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
Petani binaan KUR BNI melakukan perawat tanaman hias di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
Petani binaan KUR BNI melakukan perawat tanaman hias di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
Petani tanaman hias binaan KUR BNI melayani pembeli di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12). Disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen. (FOTO : REPUBLIKA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Petani binaan KUR BNI menunjukan kultur jaringan tanaman hias di Minaqu Indonesia, Taman Sari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, dikarenakan global market value atau potensi pasar tanaman hias di dunia mencapai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh, sementara Indonesia baru bisa memenuhi pasar dunia sebesar 0,01 persen.
sumber :
Advertisement