REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banyaknya warga yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri menjadi salah satu kendala dalam pencapaian target vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Capaian vaksinasi harian di daerah itupun mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mencontohkan, banyaknya warga yang menjadi TKI itu salah satunya terlihat di Kecamatan Juntinyuat.
"Di Kecamatan Juntinyuat, ada satu desa yang separuh warganya menjadi TKI. Ini akhirnya sulit terdeteksi,’’ ujar Deden, Jumat (17/12).
Selain itu, lanjut Deden, TKI yang sudah pulang ke tanah air sebenarnya sudah divaksin di negara penempatannya. Namun, hal itu tidak masuk ke dalam data cakupan di Indonesia.
Menurut Deden, kondisi itu akhirnya menimbulkan semacam mismatch atau ketidaksesuaian data vaksinasi. Pemkab Indramayu pun sudah melaporkan masalah tersebut ke Kementerian Kesehatan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja untuk mendata TKI yang diketahui sudah pulang ke kampung halamannya masing-masing.
"Banyaknya TKI di luar negeri memang jadi kendala kita,’’ kata Deden.
Selain TKI, lanjut Deden, kendala lain dalam pencapaian target vaksinasi adalah adanya mismatch antara target KPC PEN dengan kondisi di lapangan. Selain itu, adanya data NIK yang ganda juga turut menjadi kendala lainnya.
Deden pun mengakui, capaian vaksinasi harian dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Indramayu mengalami penurunan. Menurutnya, penambahan capaian vaksinasi per harinya hanya di kisaran 0,5 persen.
"Rata-rata capaian vaksinasi sebanyak 15 ribu – 20 ribu (per hari),’’ kata Deden.
Deden mengatakan, minat masyarakat untuk divaksin sebenarnya bagus. Penolakan terhadap vaksin, menurutnya sudah tidak ada lagi.
Meski capaian harian mengalami penurunan, namun kata Deden, tingkat vaksinasi Covid-19 pada Desember 2021 sudah cukup tinggi. Hingga Kamis (16/12), capaian vaksinasi dosis satu mencapai 985.878 orang (67,39 persen) dan capaian vaksinasi lansia dosis satu sebanyak 79.580 orang (58,01 persen).