Selasa 21 Dec 2021 18:11 WIB

Pemkot Depok Minta PUPR Bangun Jalan Pendamping Tol Desari-Cijago

Di Jalan Raya Sawangan selalu terjadi kemacetan di pintu masuk-keluar Tol Desari.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang warga menyeberang jalan di tengah keramaian lalu lintas di Jalan Raya Sawangan, Depok.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seorang warga menyeberang jalan di tengah keramaian lalu lintas di Jalan Raya Sawangan, Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat membangun jalan pendamping Jalan Tol Cinere dan Jagorawi (Cijago) dan jalan keluar masuk pintu tol Cijago dan Depok-Antasari (Desari). Keberadaan jalan pendamping sebagai upaya mengatasi masalah kemacetan di Kota Depok.

"Kami berharap Kementerian PUPR dapat membangun fasilitas jalan pendamping dari pembangunan jalan tol di Kota Depok. Tentu ini sebagai salah satu upaya mengatasi masalah kemacetan di Kota Depok," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Selasa (21/12).

Baca Juga

Lanjut Idris, keberadaan jalan pendamping tol juga dapat mencegah kepadatan kendaraan di setiap pintu masuk dan pintu keluar tol. "Harapannya  pembangunan jalan tol juga bisa memberikan fasilitas jalan pendamping dari pembangunan tol ini. Agar jangan sampai jalan tol dibangun tetapi malah menimbulkan kemacetan lalu lintas dari pintu masuk dan keluar tol itu sendiri," ujar dia.

Menurut Idris, saat ini beberapa ruas jalan selalu menimbulkan kemacetan dari pintu keluar dan masuk tol di Kota Depok. Hal tersebut karena ruas jalan yang ada tidak memadai untuk menampung kepadatan kendaraan yang melintas.

"Salah satunya di ruas Jalan Raya Sawangan yang selalu macet di pintu keluar masuk akses jalan tolnya. Sebab ruas jalan yang ada tidak memadai untuk menampung kepadatan kendaraan yang melintas. Begitu juga di pintu keluar Tol Cijago di Kukusan, keluar tol di Jalan Bugur selalu macet," kata dia.

Ia menambahkan, perlu dilakukan rekayasa ulang dari sisi jalan pendampingnya. Sebab, Kota Depok merupakan penghubung antar kota dan kabupaten di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).

"Itu yang kita inginkan, sehingga misalnya di Kota Depok ada beberapa ruas jalan tol yang menimbulkan kemacetan, memang harus direkayasa ulang dari sisi jalan pendampingnya," kata Idris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement