Selasa 21 Dec 2021 19:20 WIB

Warga tidak Teregistrasi Disisir untuk Vaksinasi Covid-19

Sasaran utamanya adalah warga yang tinggal di bawah jembatan Moro Krembangan Surabaya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Warga antre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 saat digelar Serbuan Vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat maritim di Desa Garon, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (16/11/2021). Jajaran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya menggelar kegiatan tersebut dengan sasaran 1.500 orang. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Siswowidodo/hp.
Warga antre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 saat digelar Serbuan Vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat maritim di Desa Garon, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (16/11/2021). Jajaran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya menggelar kegiatan tersebut dengan sasaran 1.500 orang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerjunkan tim vaksinator untuk menyisir warga yang tidak teregistrasi (unregistered people) yang tinggal di wilayah kumuh untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal. Sasaran utamanya adalah warga yang tinggal di bawah jembatan Moro Krembangan yang dikenal sebagai Kampung 1001 Malam, Surabaya. Mereka yang tinggal di sana mayoritas bekerja sebagai pemulung dan pengamen jalanan.

"Jadi pada akhir September lalu kita sudah menerjunkan tim untuk vaksinasi dosis pertama. Dari 228 sasaran, yang memenuhi syarat ada 160 orang. Kemudian, sekarang kita terjunkan lagi untuk vaksinasi dosis kedua untuk mereka," kata Khofifah, Selasa (21/12).

Baca Juga

Khofifah menjelaskan, karena warga di sana tinggal di bantaran sungai, membuat mereka kurang mendapatkan akses dan informasi terhadap layanan vaksinasi. Selain itu sebagian besar memang tidak teregistrasi sebagai warga setempat. Maka layanan vaksinasi harus diberikan dengan sistem jemput bola.

"Semua warga di Kampung 1001 malam dimaksimalkan untuk mendapatkan layanan vaksinasi. Apakah bagi mereka yang sudah memiliki catatan kependudukan maupun yang masih termasuk unregistered people," ujar Khofifah.

Khofifah mengakui, untuk menjalankan vaksinasi kelompok tunawisma dibutuhkan pendekatan khusus. Di antaranya ialah melalui layanan jemput bola. Selain itu, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang lengkap terkait pentingnya vaksinasi dalam membentuk kekebalan kelompok serta memutus rantai penularan Covid-19. "Sebelum kita menjemput warga Kampung 1001 malam untuk vaksin, dua minggu ini kita lakukan sosialisasi sekaligus pendataan agar mereka bisa mempersiapkan diri," kata Khofifah.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement