REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan produksi minyak pada 2022 mencapai 180 ribu barel per hari (bph). Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengatakan untuk mencapai target tersebut, pengeboran sumur akan terus dimaksimalkan.
Jaffee menjelaskan, saat ini dengan penggunaan 17 rig maka pada 2021 sudah terdapat 121 sumur. “Tahun depan kami targetkan 400 sampai 500 sumur. Jadi produksi kita bisa ditingkatkan dari saat ini 160 ribu barel menjadi 180 ribu barel,” kata Jaffee saat ditemui di Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC), Minas, Riau, Selasa (21/12).
Untuk mencapai target tersebut, Jaffee memastikan PHR juga menyiapkan investasi yang akan dikeluarkan pada 2022. Hanya saja, Jaffee belu bisa mengungkapkan secara detil nilai investasi yang akan disiapkan PHR.
“Biaya investasi masih kami evaluasi, mohon maaf untuk saat ini belum bisa disampaikan,” tutur Jaffee.
Di menambahkan, target yang sudah sitetapkan tersebut menjadi acuan agar upaya yang siapkan dalam proses produksi dapat maksimal. Jaffee menyebut dengan adanya target tersebut maka PHR jadi mengetahui kebutuhan rig yang diperlukan.
“Itu adalah angka brp rig kebutuhannya dan sumurnya begitu juga persiapannya dari sekarang supaya tahun depan dan hingga 2025 bisa aesuai target. Kami tahun ini 17 rig, lalu 2020 ada 20 rig dan 2023 bisa tambah lagi,” ungkap Jaffee.
Jaffee memastikan, PHR melakukan pengeboran yang masif pada 2021 hingga bisa mengoperasikan 17 rig. Dia mengatakan persiapan program pemboran juga dilakukan untuk 126 sumur pada kuartal I 2022.