REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merencanakan untuk menambah jumlah personel militernya di wilayah Papua Barat. Kata dia, rencana tersebut sudah ia mintakan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Penambahan jumlah personel militer tersebut mengingat kebutuhan yang mendesak.
Jenderal Angkatan Darat (AD) bintang empat itu tak menjelaskan kebutuhan mendesak apa yang dimaksud. Tetapi, rencana penambahan personel ditaksir mencapai 1.000 orang.
“Kekuatan TNI-AD yang berada di wilayah Papua Barat saat ini, masih jauh dari jumlah kebutuhan yang semestinya dan perlu percepatan penambahan kekuatan,” kata Andika dalam rilis resmi yang disampaikan Kapendam Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron kepada Republika.co.id, Kamis (23/12).
Andika saat ini (23/12) masih berada di Manokwari, Papua Barat. Kedatangannya ke wilayah leher Bumi Cenderawasih itu adalah kali pertama. Setelah pengangkatannya sebagai Panglima TNI awal Desember lalu, Andika juga mengunjungi Papua.
Kolonel Hendra Pesireron mengatakan, kunjungan Panglima TNI ke Manokwari kali ini bagian dari safari kerjanya ke wilayah timur Indonesia. Dalam kunjungannya tersebut, Andika disambut oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Pangdam Kasuari Mayor Jenderal (Mayjen) Nyoman Cantiasa.
Terkait dengan penambahan personel militer di Papua Barat, Andika melanjutkan, sebetulnya, rencananya itu tak sendiri. Kata dia, penambahan pasukan tersebut, juga atas permintaan Gubernur Papua Barat.
“Gubernur juga meminta 1.000 Tamtama Otsus,” ujar Andika melanjutkan.
Tetapi, keputusan menambah pasukan tersebut bukan ditangannya. Sebab itu, ia mengatakan, perlu menunggu persetujuan dari Menhan Prabowo. “Pemilik kewenangan untuk menambah kekuatan itu ada di Menteri Pertahanan. Namun kita akan bantu dorong bahwa Papua Barat memang perlu tambahan personel yang cukup banyak. Jadi, harus kita percepat. Kami juga akan berjuang mengusulkan kepada Menteri Pertahanan untuk penambahan personel di Papua Barat yang sangat mendesak,” ujar Andika.