Ahad 26 Dec 2021 06:28 WIB

Jabar Bakal Periksa Acak Pengunjung Wisata

Sejauh ini hasil tes terhadap wisatawan belum menunjukkan hasil positif Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Wisatawan menjalani rapid test antigen di Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Ahad (7/2). Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan Satlantas Polresta Bandung menggelar rapid test antigen secara acak kepada wisatawan dan pengunjung dari luar daerah sebagai langkah antisipasi potensi penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wisatawan menjalani rapid test antigen di Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Ahad (7/2). Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan Satlantas Polresta Bandung menggelar rapid test antigen secara acak kepada wisatawan dan pengunjung dari luar daerah sebagai langkah antisipasi potensi penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- - Pemerintah Provinsi Jawa Barat Satgas Covid-19 meningkatkan pengawasan destinasi pariwisata di sejumlah daerah. Mereka pun melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pengunjung secara acak.

Menurut Ketua Divisi Pariwisata, Telekomunikasi dan Transportasi Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, hal ini merupakan upaya antisipasi penyebaran virus Covid-19. Selain itu diharapkan mencegah lonjakan wisatawan saat libur Natal pada akhir pekan.

Baca Juga

"Pengawasan tetap berlangsung hingga momen tahun baru. Selain itu, ada banyak pihak yang dilibatkan dalam pengetatan pengawasan ini," ujar Dedi Taufik kepada wartawan, Ahad (26/12).

Dedi menjelaskan, tim Disparbud Jabar disebar ke delapan wilayah yang menjadi lokasi primadona bagi masyarakat yang ingin berlibur saat musim liburan. Wilayah tersebut antara lain, Bandung Raya Lembang-Ciater, Cipanas-Kamojang-Santolo, Pangandaran, Palabuan Ratu, Bogor-Puncak-Cianjur, Cirebon-Kuningan, serta Ciwidey-Pangalengan.

Dedi sendiri memantau pelaksanaan pengawasan protokol kesehatan bersama Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Jabar M Syahduddi, Kogartap serta Kabid Destinasi Pariwisata di Taman Safari Bogor Jawa Barat. "Kami memonitor kunjungan masyarakat ke daya tarik wisata untuk menekan penyebaran Covid-19 pada masa libur Natal dan tahun baru (Nataru)," katanya.

Selain protokol kesehatan, kata dia, yang menjadi salah satu penekanan untuk pengelola wisata adalah pemberlakuan dan memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi sebagai skrining awal kondisi kesehatan pengunjung. Kemudian, kata dia, pihaknya melakukan pengetesan antigen di beberapa titik destinasi.

Tes antigen tersebut dibagi dalam dua, pertama dilakukan secara acak dan lainnya ditujukan untuk pengunjung yang tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi serta tidak bisa menunjukkan hasil vaksinasi. Beberapa titik yang dipilih untuk pengetesan adalah Taman Safari dan Pantai Pangandaran. Dari ratusan tes, sejauh ini belum ada yang dinyatakan positif Covid-19.

"Kalau soal protokol kesehatan memang sudah baik. Nah aplikasi PeduliLindungi dan pengetesan Covid-19 juga kami lakukan. Sejauh ini belum ada yang positif," katanya.

"Secara umum, kondisi pergerakan masyarakat masih cukup kondusif. Tapi, kami tetap akan melanjutkan pengawasan sampai nanti tahun baru," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement