REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali siap mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada akhir Oktober 2022. Direktur Utama AP I Faik Fahmi memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang menjadi pintu utama Bali sudah melakukan sejumlah persiapan.
"Kami secara khusus menyiapkan alur khusus di terminal internasional dan domestik yang diperuntukkan bagi delegasi, baik saat kedatangan maupun keberangkatan," kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (29/12).
Dalam kondisi pandemi Covid-19, Faik menegaskan AP I akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Khususnya protokol kesehatan yang iimplementasikan pada saat penanganan kedatangan dan keberangkatan delegasi nantinya.
Faik menuturkan, AP I sudah menyiapkan fasilitas gedung VIP untuk delegasi VIP I yaitu Presiden Joko Widodo RI serta kepala pemerintahan negara peserta KTT, dan delegasi VIP II yang terdiri dari pejabat negara setingkat menteri negara. "Di gedung VIP, telah disiapkan mekanisme pemeriksaan kesehatan, imigrasi, dan bea cukai. Kami juga telah mengalokasikan parking stand untuk tempat parkir khusus pesawat kenegaraan yang akan ditumpangi oleh delegasi VIP," jelas Faik.
Untuk titik masuk selain gedung VIP, Faik mengatakan juga disediakan tiga titik masuk lainnya yaitu melalui terminal internasional, terminal domestik, dan terminal general aviation. Selain itu, untuk mendukung kelancaran arus kedatangan delegasi juga akan disediakan personal helper delegasi G20.
Faik menambahkan, penanganan kedatangan delegasi melalui terminal kedatangan internasional, delegasi akan melewati jalur khusus yang telah disiapkan fasilitas thermo scanner untuk mendeteksi suhu tubuh delegasi yang baru tiba. Setelahnya, delegasi akan menjalani sejumlah tes pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yaitu pemeriksaan kelengkapan dokumen kesehatan syarat penerbangan, RT-PCR, serta pemeriksaan kesehatan lanjutan jika diperlukan.
"Delegasi yang dinyatakan sehat akan memasuki area imigrasi, baggage claim, bea cukai, dan holding area sebelum menuju ke area penjemputan," tutur Faik.
Untuk kedatangan melalui terminal kedatangan domestik, delegasi akan menjalani pemeriksaan kesehatan melalui thermo scanner dan pemeriksaan dokumen kesehatan syarat penerbangan oleh KKP. Angkasa Pura I bersama stakeholder terkait berupaya memastikan peningkatan sistem pemeriksaan kesehatan delegasi agar lebih mudah, termasuk digitalisasi dokumen kesehatan yang terintegrasi.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam tinjauannya tinjauannya di Bandara I Gusti Ngurah Rai menyatakan pentingnya pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam mendukung penyelenggaraan KTT G20 Tahun 2022. "Pasti ketika delegasi datang ke sini, ekspektasinya cukup tinggi dengan pelayanan Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Fasilitas sudah kami cek," kata Erick.
Erick menuturkan perlu ada sedikit improvisasi, namun bukan sesuatu yang besar. Rencananya, kata Erick, akan ada perluasan di Gedung VIP hingga kurang lebih mencapai 2.428 meter persegi.
"Kalau kita lihat, airport sangat maksimal, Indonesia memiliki fasilitas yang baik. Saya rasa ini penting untuk kebangkitan daripada ekonomi Bali sendiri, dan ekonomi Indonesia secara lebih luas," tutur Erick.