Rabu 08 Oct 2025 13:50 WIB

Baru 51 Pesantren Punya IMB, Kemenag Klarifikasi: Itu Data Sampling

Kemenag pastikan akan verifikasi ulang data izin bangunan pesantren.

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Foto: AP Photo/Trisnadi
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menanggapi data Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang menyebut hanya 51 pesantren di Indonesia memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), atau dahulu dikenal dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, mengatakan angka tersebut kemungkinan besar masih bersifat sampling dan belum menggambarkan kondisi faktual di lapangan.

“Ya, mungkin itu baru sampling, karena pesantren kita banyak. Bisa jadi betul, tapi kalau sampling ya mungkin itu baru perwakilan yang dilakukan peninjauan,” ujar Amien saat ditemui usai Pembukaan Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (AKIMNAS) 2025 di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Baca Juga

Ia menilai, sulit membayangkan ribuan pondok pesantren di Indonesia sama sekali tidak memiliki izin bangunan. Namun, ia memahami bahwa pendataan formal membutuhkan verifikasi faktual di lapangan.

“Rasa-rasanya tidak mungkin sebuah bangunan tidak ada IMB. Hanya saja memang kalau dilakukan mapping data tentu itu butuh data IMB empiris faktual di tengah masyarakat,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan dari sekitar 42 ribu pesantren di Indonesia, hanya 51 yang tercatat memiliki izin PBG. Angka tersebut, kata Dody, menunjukkan sebagian besar pesantren belum memiliki legalitas bangunan yang sesuai ketentuan.

“Kayaknya sebagian besar tidak berizin. Yang tercatat di sistem PBG kita hanya 51 yang berizin,” ujar Dody usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Menurut Dody, perizinan bangunan kerap dipandang sepele oleh pengelola pesantren, padahal hal itu penting untuk menjamin keamanan dan kualitas struktur bangunan. Ia menilai paradigma ini perlu diubah agar pesantren memperhatikan aspek legalitas dan keselamatan.

“Mungkin karena pesantren itu kan suka dari santri untuk santri, jadi mereka menganggap tidak perlu izin. Padahal izin itu untuk memastikan bangunan yang didirikan sesuai norma dan kualitas struktur,” jelasnya.

Dody mengatakan, Kementerian PU akan menurunkan tim teknis untuk melakukan pendampingan terhadap pesantren yang belum memiliki izin. Pihaknya juga berencana mengintensifkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya PBG, terutama di wilayah pedesaan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement