REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menyambut baik identifikasi tersangka dalam pembakaran di sebuah masjid di Albuquerque, negara bagian New Mexico, AS yang terjadi pada November lalu. CAIR yang berbasis di Washington DC juga memperbarui seruannya yang menyatakan tuduhan kejahatan rasial atas pembakaran tersebut.
Polisi telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Isela Camarena yang berusia 43 tahun karena diduga mencoba membakar Islamic Center of New Mexico 29 November di Albuquerque. Video kamera keamanan dari insiden tersebut menunjukkan seorang wanita menyalakan api di dekat ruang sholat masjid.
Camarena dilaporkan telah ke masjid dua kali sebelum aksinya, dan polisi mengatakan dia pernah membunyikan alarm kebakaran. Polisi dan pejabat masjid percaya dia mencoba untuk menguji langkah-langkah keamanan. Camarena menghadapi tuduhan pembakaran kejahatan tingkat tiga.
“Kami menyambut baik identifikasi tersangka dalam serangan yang mengganggu di sebuah rumah ibadah ini dan mendesak aparat penegak hukum untuk mempertimbangkan kemungkinan tuduhan kejahatan rasial jika motif bias ditunjukkan oleh bukti yang dikumpulkan. dalam penyelidikan. Karena insiden kebencian menargetkan komunitas minoritas secara nasional, pesan yang jelas perlu dikirim bahwa kekerasan bermotif bias tidak akan ditoleransi, kata Direktur Komunikasi Nasional CAIR Ibrahim Hooper seperti dilansir iqna.ir pada Kamis (30/12).
Hooper mencatat bahwa CAIR menyerukan penyelidikan kejahatan kebencian atas vandalisme awal bulan ini. Hooper juga mencatat bahwa CAIR-Arizona telah menyerukan peningkatan keamanan di masjid-masjid di negara bagian itu menyusul serangan dan vandalisme di sebuah masjid di Tucson.